komisi anti rasuah tak berdaya, dipereteli kekuatannya
bagai kucing tua menunggu bangkai tikus tergilas jadinya
“petugas partai, mengabdi kepada partainya,” kata si nyonya
partai politikmu lahir dari dan untuk mengabdi kepada siapa?
lucunya negeri ini, negarawan dan maling tak ada bedanya
hukum diotak-atik dan ditempa hingga menjadi serupa golok
maling sandal, maling jeruk, maling ayam kena sisi tajamnya
elit politik, pejabat, dan penguasa partai pada sisi tumpulnya
mereka berkata lantang, ‘aseng dan asing’ haram katanya
di suatu tempat yang tersembunyi mereka duduk bersama
meminta jatah preman, mereka menjadi calo dan bekingnya
atas nama itu undang-undang direvisi, ‘demi rakyat’ katanya
ketika kepentingan bisnis para politikus partai jadi panglima
disanalah percaturan dan pertarungan politik sesungguhnya
untung rugi ditakar, segala kekuatan penghalang dibungkam
atas nama rakyat, semata demi bangsa dan negara, katanya!
******
Batam, 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H