Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyimak Pertarungan (Tom) Ahok vs (Jerry) Lulung

7 Februari 2016   21:50 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:32 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa pun tahu bahwa Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaya Purnama atau biasa dipanggil Ahok adalah sosok yang berani bicara apa adanya atau biasa dikatakan orang pemarah. Lawan seterunya yang sepadan adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau biasa disebut H. Lulung.

Sekarang sedang ramai kasus UPS yang tengah disidangkan dimana keduanya hadir sebagai saksi. Bagaikan Tom dan Jerry, si Jerry bersaksi ujung-ujungnya menohok ke arah Tom. Berbalas pantun, Tom pun bersaksi dan kesaksiannya membongkar sandiwara busuk persekongkolan Jerry eksekutif dan Jerry legislatif dalam memanipulasi APBD Perubahan 2014. Permusuhan lama yang sempat redam jadi bangkit kembali, sementara masa pemilihan Gubernur DKI tahun 2017 semakin dekat.  

Ada yang bersorak mendukung (Tom) Ahok dan ada juga yang berteriak senang mendukung (Jerry) Lulung. Ditengah serunya pertarungan itu ada juga yang bertepuk tangan riang gembira senantiasa bernyanyi selalu sepanjang masa, di atas penderitaan rakyat Jakarta, demi mengintai Kursi DKI 1.

Substansinya upaya menciptakan Pembangunan Daerah yang sehat dan akuntable terhalang oleh kepentingan tikus-tikus pintar yang tak bosan mengintai peluang bagi keuntungan pribadi dan kelompoknya. Bagi sebagian politikus jabatan politis adalah alat untuk mencari kekayaan dan populeritas.  Bagi orang yang punya integritas seperti Ahok maka jabatan adalah lahan pengabdian bagi bangsa dan negaranya.

Bagi sebagian politikus negri ini jangan tanya soal benar atau salah, soal jujur dan tidak jujur.  Siapa (pejabat) yang mampu memberi keuntungan maka ia sahabatnya politikus. Siapa (pejabat) yang coba-coba menutup lobang-lobang tikus maka ia kan menjadi musuh bersama. Dalam persepsi orang-orang seperti Jerry “kepentingan” adalah hal yang utama, di atas segala-galanya bahkan di atas harga diri bangsa. Dalam persepsi orang-orang seperti Tom “keberanian” adalah sikap keberpihakan kepada kebenaran.

Apa yang terjadi di DKI Jakarta adalah miniatur gambaran hubungan eksekutif dan legislatif di Indonesia. Beruntunglah DKI Jakarta punya Gubernur seperti Ahok yang pemberani, meski ia sadar bahwa tidaklah mungkin bisa memuaskan semua keinginan warga DKI Jakarta.  Lantas bagaimana situasi di propinsi-propinsi lainnya? Naik jadi Gubernur boleh lewat partai, tetapi kalau partai sudah tak sejalan dengan visi dan misi Sang Gubernur, dia ucapkan selamat tinggal kepada partainya. Adakah Gubernur lain yang berani seperti Ahok?

Alangkah gembiranya Jerry kalau melihat Tom terpeleset atau terperangkap di lobang tikus, bahkan itu mungkin menjadi doanya siang dan malam. Tidak terpeleset pun dicari-carikan cara agar terpeleset dan mendapat malu, lalu berharap Tom akan datang mengemis, rela menjadi sapi perah dan meminta pertolongan agar bisa dicalonkan lagi oleh kelompok mafia Jerry yang pintar dan licik. Selagi sarang tikus belum dirobohkan dan dimusnahkan habis, jangan harap keadilan akan datang!

*****

 Sumber Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun