aku bertanya kepada malam
tentang kabut asap yang menyelimuti angkasa
aku jadi teringat tatapan matanya yang sayu
kutatap jalan lurus yang remang dan sunyi
Â
hening dan sunyi menggenang di hati
gulita malam berselimutkan asap putih nan pekat
kucari bayang-bayang yang ditenggelamkan waktu
di dasar kolam ingatan dan rasa yang samar bergetar
Â
ah engkau, namamu tetap bergema di telinga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!