kau tahu makna semua ini, kalau kuceritakan kembali:
getar pucuk-pucuk bambu dipermainkan angin senja kala
derai dedaun pinus melayang jauh hingga ke ujung pulau
gemersik reranting kering di sepanjang jalan setapak itu
Â
jejak Januari yang hilang, ditelan oleh jarak dan waktu
bukan kemesraannya yang kusesali, yang masih membara
atau hujannya yang membeku diliputi kabut ketidak-pastian
namun percik api kecil  yang menyala dan membakar segalanya
Â
kita bahkan kehilangan Januari itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!