Obrolan pagi di warung kopi, masih berkisar: soal pengacara, sang tersangka dan istri mudanya, soal wajah penegakkan hukum, dan wajah negri kita setelah 70 tahun merdeka. Tak ada yang fokus seperti layaknya forum diskusi ilmiah atau seminar dan yang sejenisnya. Namun semuanya bermuara pada satu persoalan yakni, Korupsi!!!
Kalau dalam forum diskusi yang resmi mungkin segala nalar dan alasan logisnya bisa objektif, namun ini soal rasa yang dirasakan banyak orang. Obrolan di warung kopi jauh lebih menarik ketimbang forum diskusi resmi yang kaku. Subjektivitas itu tidak selamanya jelek, karena ia mampu menjaring suara-suara kejujuran dan keluh kesah yang terpendam di luar kekakuan formalitas.
Korupsi di negri ini bukan lagi jamur, bukan lagi wabah tetapi ia sudah terlanjur mendarah daging, terlanjur membudaya. Tidaklah mengherankan kalau ada pejabat anu atau pengacara anu atau pengusaha anu atau anggota dewan dari partai anu ketangkap oleh KPK karena melakukan tindak pidana korupsi. Sebetulnya yang terasa mengherankan itu: sudah tahu korupsi di negri kita sudah membelit dan mencekik kenapa efek jeranya bagi para pelaku tidak diperkeras atau dimaksimalkan?
Mungkin karena tidak ada yang mengusulkannya secara formal, mungkin juga mereka yang punya kompetensi untuk mengajukan itu sebetulnya mereka-mereka yang paling banyak terjaring kasus korupsi. Apakah harus ada reaksi keras dari rakyat yang prihatin, atau harus demo turun ke jala-jalan untuk menuntut agar para koruptor  itu dihukum mati atau dibuang ke pulau terpencil agar ia tidak berleha-leha dan bebas keluar-masuk penjara?
Terasa lebih aneh lagi adalah sikap partai politik yang menganggap pemberantasan korupsi di Indonesia yang dilakukan oleh KPK seakan-akan gerakan politik yang ditunggangi oleh organisasi tertentu bahkan dicurigai sebagai permainan penguasa guna kepentingan tertentu, guna menghancurkan dan mencemarkan nama baik partainya?! Di satu sisi mulutnya berkoar-koar menginginkan negri ini bebas dari korupsi, namun di sisi lain otaknya merancang dan tangannya bermain-main dengan uang rakyat!?
Wajah kita setelah 70 tahun merdeka yang masih menyimpan banyak persoalan dan tantangan besar ,punya kendala hebat dalam mencapai cita-citakemerdekaan, Â karena sistimnya yang rapuh karena mental pengelolanya yang sangat jauh jauh dari sikap amanah. Â Korupsi di negri ini telah menggerogoti tiang negara, tikus-tikus sudah terlalu liar dan ganas mencuri dan berkonspirasi merampok harta kekayaan negara.
Btm2015 Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H