Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balik Panggung Sandiwara

20 September 2015   11:38 Diperbarui: 20 September 2015   20:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

suara gegap gempita dan riuh rendah tepuk tangan berakhir 
aku berdiri termangu di sudut pangung menatap keremangan 
penonton habis, kursi-kursi terlihat kosong, sunyi menyergap
kurenungi sandiwara semu yang tadi kuperankan di atasnya

aku seorang pemain drama, hidup dari panggung ke panggung
menapaki kehidupan dalam lakon tokoh cerita-cerita sandiwara
peran demi peran telah kumainkan tanpa mengalami kesulitan
namun aku kesulitan melakoni peran di panggung kenyataan

sunyi dan sunyi, rasa di hatiku setelah sorak sorai itu berakhir
tiada seorang pun yang mengenali sosok diriku yang sejatinya
mereka hanya mengenalku sebagai pemain drama yang handal
berhasi memerankan segala tokoh cerita dengan begitu semprna

di balik panggung aku merasa seorang pemain yang paling gagal
hidup ini adalah panggung cerita yang sesungguhnya, kenyataan
hidup harus mampu berperan dalam lakon kehidupan itu sendiri
kebahagian lahir bathin adalah ukuran keberhasilan di dalamnya

sunyi terasa menyesak di dada, rintih hatiku tak lagi berair mata
kurasa kepedihan, kegersangan, kehampaan menerpa di ruang jiwa
diriku seperti sebuah robot yang hidup dari panggung ke panggung
mampu melakoni beragam peran tokoh cerita tanpa kehadiran hati

suara gegap gempita dan riuh rendah tepuk tangan telah berakhir
aku masin berdiri termangu merenungi jalan kehidupanku sendiri
dunia ini panggung sandiwara dengan beragam peran di dalamnya
akulah pemain yang gagal paham dengan peran bagi diriku sendiri!

Btam, 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun