Bunga yang tengah mekar, kematian tragis menjemputnya
di tempat sepi, Â dengan kedua tangan dan kakinya terikat
noda darah di pahanya, luka simetris di atas vagina perawan
lengking rintih deritanya hilang ditelan senyap dasar jurang
Seberkas suar berkerlip dari balik kabut gelap kematiannya
angin lembah bersiul melintasi pepohonan, menebar aroma
tangan-tangan keji telah membunuhnya, merenggut hidupnya
atas nama kenakalan remaja, atas nama cermin kusam buminya
Atas nama itu telah banyak nyawa terenggut sia-sia, diperkosa
dan atas dasar kekejian itu, beribu kutuk dan hujatan mengalir
hingga berbusa seluruh bebuih, nyawa telah terlanjur hilang