Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Tukang Kayu

11 Mei 2016   18:35 Diperbarui: 11 Mei 2016   18:47 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engkau seorang tukang kayu,  pengembara yang tak lelah berjalan

aku mengejarmu di banyak kota dan aku selalu datang terlambat

dan aku tak pernah berjumpa denganmu, tahun-tahun pun berlalu

kukumpulkan butiran kata-katamu yang berserak di sepanjang jalan

Kukumpulkan ia huruf demi huruf, mengejanya dan merangkainya

kata demi kata, hingga beratus ribu lembar kertas catatan tersusun

dari hal itu kubangun sebuah rumah, tanpa daun pintu dan jendela

aku menunggumu guna mendapat petunjuk membuat kedua hal itu

Aku berdiri di gerbang batas kota, mencari kabar berita tentangmu

kepada tiap pengembara yang berlalu-lalang kutanya perihal dirimu

mereka menggelengkan  kepalanya, karena tidak mengenal namamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun