Kini rambutmu memutih, engkau bercermin diri, menatap masa lalu
menatap lagi kebun apel tak bertuan tempat cahaya muram bermula
menatap patung kesekejaban yang mengkristal abadi dalam puisimu!
******
Batam, 2016
Ilustrasi: Buah apeltragedi-buah-apel-5729cfcba123bdc406813bbd.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!