Konstelasi arah kekuatan Parpol yang akan mengikuti kontestasi Pilgub DKI 2017 secara perhalan mulai terbentuk. Â Arahnya membentuk tiga mata pilihan yang akan maju sebagai Paslon peserta Pilgub yang akan berlangsung Bulan Februari 2017. PDIP (28 kursi) sepertinya akan maju dengan Paslonnya sendiri. Â Sepertinya Hanura (10 kursi), NasDem (5 kursi), PKB (6 kursi), dan mungkin juga PAN (2 kursi) akan membentuk poros sendiri yakni, mendukung pasangan Ahok-Heru sebagai jagoannya.Â
Sementara Gerindra (15 kursi), PPP (10 kursi), PKS (11 kursi), dan Golkar (9 kursi) diperkirakan akan bergabung mengusung Sandiaga Uno dan pasangannya. Tinggal lagi Demokrat (10 kursi), kalau ingin mengajukan Paslon sendiri kemungkinannya sangat kecil karena partai-partai lain sudah terlihat arahnya. Artinya Demokrat harus memilih bergabung dengan salah satu poros yang ada atau cuma duduk manis menjadi penonton.
Berikuti perolehan suara dan kursi 10 partai politik untuk DPRD DKI Jakarta:
 1. PDIP: 1.231.843 suara (28 kursi)
 2. Gerindra: 592.568 suara (15 kursi)
 3. PPP: 452.224 suara (10 kursi)
 4. PKS: 424.400 suara (11 kursi)
 5. Golkar: 376.221 suara (9 kursi)
 6. Demokrat: 360.929 suara (10 kursi)
 7. Hanura: 357.006 suara (10 kursi)
 8. PKB: 260.159 suara (6 kursi)
 9. NasDem: 206.117 suara (5 kursi)
 10. PAN: 172.784 suara (2 kursi)
Menarik sekali menyimak partai-partai yang mendukung Ahok lewat jalur independen.  Kalau digabungkan total kursi mereka di DPRD DKI semuanya melebihi 20% (23 kursi).  Artinya Ahok akan tetap maju sebagai Cagub DKI 2017 meski sekiranya teman-teman Ahok gagal mengumpulkan jumlah persyaratan guna mengusung Ahok  melalui jalur independen.Â
Langkah taktis yang tidak bertele-tela, dan hal ini mengisyaratkan bahwa Hanura, NasDem, PKB, dan PAN menganggap jalur independen bukanlah deparpolisasi. Dukungan ini juga dapat dimaknai bahwa keempat partai tersebut menghargai kinerja Ahok. Hal ini sebagai wujud kepedulian Parpol guna memastikan bahwa double minoritas yang dimiliki Ahok bukanlah penghalang bagi dirinya untuk memimpin Jakarta.
Tulisan ini hanyalah sebuah analisa berdasarkan informasi terkini. Â Namun prediksi bahwa maksimal ada 3 paslon yang akan maju ke Pilgub DKI 2017 sangat mungkin terjadi. Â Politik adalah sesuatu yang dinamis, segala sesuatunya dapat berubah dalam tempo yang cepat. Tergantung bagaimana kepiawaian para elit politik menggiring isu-isu krusial sehingga berkembang dan mempengaruhi situasi. Manuver perseorangan atau pribadi tertentu yang terkesan ambisius bisa jadi hanyalah sebuah dagelan guna memanas-manasi situasi.
Politik itu tidak pernah mencapai kata bulat, karena pro dan kontra pasti terjadi. Â Namun suara rakyat harus didengarkan dan diakomodir dengan sikap keberpihakan pada suara hatinya. Jakarta adalah barometer bagaimana demokrasi diperjuangkan di negeri ini. Â Ada baiknya bila mengingat kembali bagaimana Reformasi 1998 bergulir, apa yang terjadi di Jakarta bergulir ke daerah-daerah lain. Â Angin perubahan akan berhembus sangat kencang bila para elit politik bangsa ini tidak bijak menyikapi fenomena politik yang terjadi di Jakarta saat ini. Fenomena teman Ahok adalah fenomena dimana rakyat menggugat wajah buruk perpolitikan kita yang tertutupi oleh topeng-topeng ketidak-jujuran dan kebohongan publik!
Â
****
[caption caption="Konstelasi Politik Menjelang Pilgub DKI 2017, Demokrat Bingung?"][/caption]