orang-orangan, berdiri kaku di tengah-tengah sawah
matanya menatap bangga, ini negeri yang terkenal subur
padi menguning sejauh mata memandang, petani menjerit
tikus-tikus lincah riang berpesta, menari di lumbung padi
Â
orang-orangan di arak keliling kota, sang pemimpin baru
penduduk melambaikan tangan, tanda hatinya bergembira
ai gagahnya Pak Bupati, jawara baru nak memajukan kita
duh dia jadi berita di mana-mana, terjerat kasus narkoba
Â
orang-orangan, sedang ramai berbisik-bisik di kedai kopi
berdebat, bersitegang urat leher, tiada yang mau mengalah
perang ayat dan tanding hadis, cuma karena kursi gubernur
siapa yang mencium sorga, tukang kayu atau tukang tipu?
Â
orang-orangan, bernyanyi pilu menjelajahi banyak kota
ai merdunya nyanyian Sang Satria, menggugah banyak hati
kepedihan dikabarkannya, duka nestapa diceritakannya
sayangnya dia lupa, Bukit Hambalang tiada kabar berita
Â
******
Batam, 2016.
Â
Â
Sumber Ilustrasi:
[caption caption="Sumber Ilustrasi: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRezjgF9ymmEWVMkik9B1xg5N5cRSRSR-4wJaSpecHlbTd8hdNwvBpm-IiZ"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H