Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kolaborasi Indah Polda Metro Jaya dan Pemda DKI Jakarta pada Penertiban Kalijodo

24 Februari 2016   01:07 Diperbarui: 24 Februari 2016   07:38 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Kalijodo tidak sama dengan Dolly, Saritem, dan Kramat Tunggak. Kawasan prostitusi liar yang tumbuh sejak tahun 30-an itu telah berkali-kali diupayakan digusur namun selalu mentok. Karena mendapatkan perlawan dari masyarakat setempat yang dikoordinir oleh kelompok preman, dan mungkin juga dibekingi oleh oknum aparat secara diam-diam.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama atau yang biasa disebut Ahok telah merencanakan penertiban kawasan Kalijodo sejak tahun 2015 yang lalu. Kejadian kecelakaan Fortuner yang merenggut nyawa setelah pulang dari Kalijodo memicu ingatan Ahok tentang rencananya menertibkan Kalijodo.  Tiba-tiba Ahok mengatakan akan segera menertibkan Kalijodo.  Perkataan Ahok itu sontak menjadi berita hangat dan membuka ingatan banyak orang betapa susahnya menggusur kawasan prostitusi, perjudian, dan narkoba yang dilindungi oleh banyak preman itu.

“Kalau mereka membawa 1000 preman maka kita akan bawa 1000 Brimob bersenjata lengkap,” ujar Ahok. Masih banyak lagi pernyataan lain dari Ahok yang menunjukkan keseriusannya ingin segera menertibkan Kalijodo.  Sosok Ahok yang populer dan menjadi magnit berita bagi para awak media membuat berita tentang Kalijodo menjadi trending topik berita di berbagai media. Kepopuleran Ahok dan pernyataan-pernyataannya yang terkesan berani, tak kenal takut dan pantang mundur adalah peluru tak wujud yang lebih dahulu menghujani kawasan Kalijodo.

Ahok punya alasan kuat kenapa harus merangkul Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya dalam rangka menertibkan Kalijodo. Kecerdikannya ini merupakan strategi jitu yang mengantisipasi adanya oknum aparat yang terlibat memberikan perlawanan karena selama ini telah banyak merasakan uang panas yang mengalir deras di Kalijodo.  Bak gayung bersambut, ajakan Ahok disambut baik Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya yang paham betul seperti apa kiranya kawasan Kalijodo itu. 

Serangan psikologis yang dilancar Ahok dan jajarannya membuahkan hasil,  bingung panik dan marah mewarnai suasana hati masyarakat Kalijodo yang akan terkena penertiban. Banyak dinamika yang terjadi, dan banyak pula yang berusaha memanfaatkan momentum ini untuk mencari populeritas murahan tampil bak pahlawan kesiangan. Langkah-langkah Ahok membuat para penduduk Kalijodo yang akan ditertibakan tidak mempunyai banyak plihan, dan Pemda DKI Jakarta membantu dan menfasilitasi bagi warga Kalijodo yang ber-KTP DKI yang ingin pindah ke Rusunawa.

Cara-cara yang dilakukan Ahok ini sekilas terkesan kejam dan kurang manusiawi.  Tetapi tidak banyak yang berpikir bahwa Ahok telah banyak mempelajari catatan-catatan tentang penertiban Kalijodoh yang dilakukan oleh beberapa Gubernur sebelumnya.  Menggunakan cara-cara halus tidak pernah membuah hasil yang maksimal.  Maka keputusan Ahok menggunakan caranya sendiri adalah buah kecerdasan Ahok dalam menimbang menilai dan memutuskan suatu persoalan.  Tidak mustahil langkah-langkah Ahok ini akan menjadi model tindakan yang akan ditiru oleh Gubernur atau Bupati/Walikota di Indonesia dalam rangka membersihkan kantong-kantong penyakit masyarakat dan memperindah wajah kota.

Kalijodo adalah kawasan prostitusi liar. Berkembang pula di dalamnya perjudian, narkoba, dan premanisme.  Merupakan domain Kepolisian guna memberantas penyakit masyarakat ini. Operasi Pekat yang dilancarkan oleh Polda Metro Jaya adalah langkah tepat dalam mengimbangi dan mendukung langkah-langkah yang telah diambil pemerintah daerah DKI Jaya.  Antisipasi dini yang dilakukan oleh Kapolda Metro jaya Irjen Tito Karnavian dan jajarannya dalam rangka membaca kemungkinan-kemungkin buruk yang bakal terjadi saat eksekusi penertiban tanggal 29 Februari 2016 nanti bersinergi dan saling mengisi dengan langkah-langkah yang ditempuh oleh Ahok dan jajarannya. Sebuah kolaborasi yang indah antara Polda dan Pemerintah Daerah yang pantas dipuji dan pantas menjadi contoh bagi propinsi-propinsi lain.

*****

Sumber Ilustrasi:

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/02/20/171/1086888/ratusan-senjata-tajam-ditemukan-dari-kafe-daeng-azis-2J1.jpg

[caption caption="Sumber Ilustrasi: http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/02/20/171/1086888/ratusan-senjata-tajam-ditemukan-dari-kafe-daeng-azis-2J1.jpg"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun