Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(100 Puisi) Sepasang Anak, Abang dan Adiknya

19 Februari 2016   23:53 Diperbarui: 1 April 2017   08:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cukup dari halaman luar saja, nanti di usir orang

abang tak punya uang, cukuplah kita menatapnya

berpuas mata saja memandanginya,” ujar si lelaki

 

Siang semakin membakar, terasa di ubun-ubun

mereka terlihat berpanas-panas menatap ke dalam mall

“mari dik, mari kita terus berjalan menyusuri jalan ini

abang mau cari kerja di kedai nasi di sana,” ujar si abang

 

Suasana istirahat siang, kedai nasi itu terlihat ramai

sepasang anak kecil itu, si abang dan adik perempuannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun