Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mungkinkah Suami Mirna Terlibat?

29 Januari 2016   06:14 Diperbarui: 29 Januari 2016   17:30 8499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo | Detik.com"]Siapa yang menginginkan kematian Mirna? Jawabnya sederhana, dia (pelaku) adalah orang yang punya masalah dengan Mirna.  Niat membunuh bisa diwujudkan secara langsung dengan tangan sendiri atau dilakukan dengan cara meminjam tangan orang lain. Faktanya bahwa Mirna meninggal karena keracunan sianida setelah menyeruput kopi Vietnam di kafe Oliver, Grand Indonesia pada 6 Januari 2016.  Pelaku menggunakan racun sianida yang dicampurkan ke dalam minuman kopi sebagai alat pembunuh.

Berikut ini beberapa fakta dan analisa kemungkinan yang harus disimak:

1) Ada lima orang yang terkait langsung dengan lokasi di tempat kejadian: Mirna (korban), H (teman), J (teman), AS (suami Mirna), dan Mr.X (Petugas pembuat atau pengantar kopi).

2) Tidak ada orang yang berani membunuh dengan racun sianida kecuali mereka yang nekad melakukannya karena terlampau sakit hati. Sifat racun sianida yang reaktif dan bekerja cepat, sangat kecil kemungkinan digunakan oleh H atau J  sekiranya mereka punya motif dan melakukannya secara terencana dan langsung dilakukan dengan tangan sendiri. Mereka duduk bersama bertemu dalam satu meja, siapa yang melakukannya akan sangat mudah diketahui dan mudah tersingkap. Pelaku yang memasukkan racun sianida ke dalam kopi itu kemungkinan tidak ada di tempat pada saat Mirna datang dan meminumnya.

3) J pernah menjelaskan bahwa ia mengenal AS (suami Mirna)  sejak lama namun tidak akrab.  H menelpon suami Mirna memberitahukan kondisi Mirna saat dibawa ke klinik. H mengenal AS dan memiliki nomor teleponnya. Artinya H dan J mengenal AS sebagai suami Mirna.

4) Ada perbedaan sikap antara J dan H ketika diperiksa oleh Polisi. J terlihat tenang dan tegar, sedangkan H kondisinya shock cenderung pelupa dan gampang kaget (was was).

5) Ketika rekonstruksi kejadian terlihat ada seorang pelayan kafe terlihat aktif memberikan penjelasan, dan demikian pula sikap awal yang diperlihatkan H. Mungkin pelayan itu yang bertugas menghantarkan kopi ke meja nomor 54 tempat yang dipesan oleh J. Polisi harus melacak nomor rekening bank para pelayan kafe yang terlibat langsung dalam pembuatan kopi dan yang mengantarkan minuman tersebut ke meja. Pembunuh bayaran, kemungkinannya harus tetap diselidiki.

6) AS juga harus diselidiki lebih jauh. Mereka baru menikah lebih kurang sebulan sebelum kejadian. Dalam usia pernikahan yang baru itu tidak tertutup kemungkinan ada tersimpan konflik yang terkait biaya pernikahan, dan mungkin juga ada pertengkaran yang terasa sangat menyakitkan bagi AS.

7) Ada kemungkinan di antara AS, H, dan J adalah pelakunya dan meminjam tangan pelayan kafe untuk memasukkan racun sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna. Kondisi psikologis H pantas dicurigai. Seseorang yang baru melakukan pembunuhan biasanya merasa was-was dan dihantui bayangan wajah si korban. Kecuali seorang psikopat, rasa bersalah biasanya akan muncul beberapa hari setelah seseorang melakukan pembunuhan. Apa lagi membunuh teman  sendiri, rasa bersalahnya akan sulit untuk ditutup-tutupi.

8) Tidak tertutup kemungkina AS atau H adalah dalang di balik kasus pembunuhan ini atas dasar motif rasa sakit hati. Dalam hal motif, AS lebih masuk di akal memiliki motivasi ketimbang H dan J.  Tidak tertutup kemungkinan ada jalinan khusus antara H dan AS.

9) Pada saat kejadian AS berada di lingkungan Grand Indonesia. Dikatakan pula bahwa Mirna adalah pelanggan café Oliver.  Ada kemungkinan semasa pacaran dulu AS dan Mirna sering nongkrong di sana. Ada kemungkinan AS mengenal pelayan di sana, dan bisa jadi pelayan itu yang dimintainya tolong untuk memasukkan racun ke dalam kopi yang diminum oleh Mirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun