Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapaku Kepada Seorang Pengembara

23 Desember 2015   22:55 Diperbarui: 23 Desember 2015   23:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

duhai pengembara, jiwa yang penuh dengan cita-cita
tempuhlah liku-liku dan terjalnya jalan kehidupan ini
tiadalah hambatan yang lebih besar yang menghadang
kecuali hambatan yang ada di dalam dirimu sendiri

bukit-bukit terjal dapat dengan mudah kau kalahkan
samudra yang maha luas pun dapat engkau sebrangi
namun hawa nafsu membara di hatimu tiada batasnya
dalam dan luasnya melebihi segala samudra yang ada

ketika kau putuskan langkahmu menuju ke masa depan
butuh bekal, bukan hanya sekedar pasrah pada keadaan
lihat tanda-tanda kemajuan zaman yang ada di sekitarmu
berapa jauh langkah-langkahmu telah tertingal olehnya?

duhai pengembara, jiwa yang gelisah menatap masa depan
lihatlah tanah di bumi yang subur dan lautannya yang kaya
semuanya ada, banyak pengembara yang menyinggahinya
dan engkau telah berlaku seperti seorang tamu di dalamnya!

*****

Batam, 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun