Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Desember

19 Desember 2015   07:40 Diperbarui: 19 Desember 2015   07:40 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan Desember adalah hujan yang paling sunyi

hingga kudengar suara bisik bisik di gemeritiknya

seperti nada-nada rindu yang terbawa angin lalu

jatuh membasahi rerumputan yang lama terkulai

membangkitkan harapan untuk kembali tumbuh

 

aku kehabisan kata untuk melukiskannya bagimu

namun teramat banyak yang belum kusampaikan

biarlah butiran hujan yang jatuh melanjutkannya

karena hujan bulan Desember itu adalah bahasa

nyanyi puisi yang berjatuhan dari langit rinduku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun