Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Selamat Jalan Guruku

25 November 2015   09:31 Diperbarui: 25 November 2015   10:22 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Puisi untuk guruku alm.Bpk Hari Sutrisno)

Di hari-hari senjamu masih kudengar
masih kunikmati celotehan juga puisimu
coretan-coretan tangan buah renunganmu
juga suara-suara dari dalam relung hatimu

Dulu, 35 tahunan lampau, saat kau mengajar
berdiri di depan kelas yang tiba-tiba hening
matamu menatap ke seluruh murid-muridmu
dengan lembut, menyelam ke dalam lubuk hati

Di hari-hari terakhirmu sempat saling menyapa
sebuah puisimu, terasa dalam singgah di hati
membuatku lama merenung, dunia tanpa batas
ternyata itu puisi terakhirmu, puisi perpisahan

Selamat jalan guruku, semoga lapang jalanmu
engkau tetap menjadi guruku, teladan hidupku
meski hari-hariku di sekolah telah lama berlalu
tanda bel itu masih kuingat, tandanya waktu usai

Selamat jalan guruku, bel itu telah berbunyi
telah kau ambil lembaran catatan hidupmu
pada lembaran kertas putih bersih tanpa noda
kertas tanpa tanda baris dan garis pembatasnya

 

*********

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun