(Puisi untuk guruku alm.Bpk Hari Sutrisno)
Di hari-hari senjamu masih kudengar
masih kunikmati celotehan juga puisimu
coretan-coretan tangan buah renunganmu
juga suara-suara dari dalam relung hatimu
Dulu, 35 tahunan lampau, saat kau mengajar
berdiri di depan kelas yang tiba-tiba hening
matamu menatap ke seluruh murid-muridmu
dengan lembut, menyelam ke dalam lubuk hati
Di hari-hari terakhirmu sempat saling menyapa
sebuah puisimu, terasa dalam singgah di hati
membuatku lama merenung, dunia tanpa batas
ternyata itu puisi terakhirmu, puisi perpisahan
Selamat jalan guruku, semoga lapang jalanmu
engkau tetap menjadi guruku, teladan hidupku
meski hari-hariku di sekolah telah lama berlalu
tanda bel itu masih kuingat, tandanya waktu usai
Selamat jalan guruku, bel itu telah berbunyi
telah kau ambil lembaran catatan hidupmu
pada lembaran kertas putih bersih tanpa noda
kertas tanpa tanda baris dan garis pembatasnya
Â
*********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H