melintasi diamnya bebatuan dan keringnya dedaun
semuanya menyala, dalam neraka yang tak berpintu
musim kemarau, cerita tentang api dan kabut asap
Â
Antara pergi dan tetap berharap pada hutan rimba
hari-hari melambai, dalam kesedihan mendalam
anugrah cahaya yang biasa disambutnya nyanyian
mengunci paruhnya pada kebisuan hari-hari berkabut
Â
Semuanya kerap terjadi tapi sukar untuk dipahami
semuanya indah tak terbatas tapi sukar untuk dinikmati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!