Bulan Biru menggantung di langit malam
menyerap resah lautan atas surutnya ombak
resah yang membebani langkah-langkah kaki
resah yang bersemaym lembut di dalam hati
Â
Purnama kedua, Â di langit kemarau
asap mengepung malam, gambut menyala terbakar
burung pungguk bersembunyi, tak ingin mentapnya
tiada tiada tiada kerinduan menatap sorot cahayanya
Â
Kulihat bayang-bayang melintasi di gelapnya malam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!