merantau ke Kuala Lumpur, sebelas tahun tidak pulang-pulang
menyimpan erat keping-keping luka yang telah berbalut daging
tidak pernah bermimpi menginjak lagi tanah kampung halamannya
Â
Malam ke-27 Ramadan , tiba-tiba saja hatinya merasa sangat rindu
rindu pada masa kecilnya di sana, rindu pada sanak-saudaranya
rindu berjumpa ibunya yang kerap datang lewat mimpi-mimpinya
sebuah kerinduan yang pekat, panggilan batin dari tempat yang jauh
Â
Malam ke-27 Ramadan, tiba-tiba saja Surti rindu pulang kampung
tanpa disadarinya tangannya mengemas pakaiannya ke dalam koporÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!