Mohon tunggu...
Zidan Benggala
Zidan Benggala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Akademi Televisi Indonesia

Think, Action, Result

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Canggih Penanaman Hidroponik Tanpa Cahaya Matahari

24 Oktober 2021   01:48 Diperbarui: 24 Oktober 2021   01:52 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Produksi Sentrafarm (Sumber : Dokumen Pribadi)

Nah untuk anda yang penasaran bagaimana proses penanaman sayur di Sentrafarm, kebetulan mereka membuka Farm Tour, anda bisa mengunjungi rumah produksi Sentrafarm dengan membayar Rp.100.000 per orang, dengan include Full Personal Protective Equipment (PPE), salad dan coldpress dari produk yang mereka tanam sendiri.

Disana anda akan didampingi oleh tim ahli dari Sentrafarm yang akan mengajak anda keliling melihat proses penanaman sayur, serta belajar bagaimana cara penanaman hidroponik tanpa cahaya matahari.

Hidroponik Skala Kecil Rumahan (Sumber : Dokumen Pribadi)
Hidroponik Skala Kecil Rumahan (Sumber : Dokumen Pribadi)

Jika anda ingin mencoba cara penanaman hidroponik seperti ini, anda juga bisa membuatnya dirumah dengan skala yang lebih kecil. Dan tentunya dengan alat-alat yang mudah didapatkan seperti Pipa, lampu, ember, dan gully. Berikut ada cara sederhana yang bisa anda praktekan dirumah:

  • Siapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa.
  • Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya. Pastikan jarak satu lubang dan lubang yang lain sama.
  • Susun pipa atau talang yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam tanaman.
  • Siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah.
  • Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya maksimal
  • Cara satu ini memiliki konsep dasar menanam akar tanamannya tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam. Dan juga menjaga sirkulasinya agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air secara baik dan tercukupi.

Sistem penanaman ini akan efisien di masa yang akan datang, dimana lahan pertanian semakin menyempit, terutama di perkotaan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penanaman hidroponik. Teknik hidroponik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan menanam secara konvensional di media tanah:

  • Banyaknya tanaman yang bisa ditanam dengan teknik ini bisa dilipatgandakan karena penggunaan lahan yang sedikit. Sehingga, dengan lahan yang terbatas, Anda masih bisa memanen banyak tanaman.
  • Mutu tanaman yang ditanam bisa dijamin dan lebih bersih karena semua faktor pertumbuhan bisa dikontrol, seperti kebutuhan nutrisi yang dipasok sesuai dengan ukuran masing-masing melalui air sebagai media tanamnya. Faktor lain seperti melindungi tanaman dari hujan dan hama juga dalam kendali.
  • Kebutuhan tenaga untuk menanam dan merawatnya lebih sedikit, serta perawatannya yang mudah.
  • Tingkat keberhasilan hingga panen sangat tinggi dibandingkan dengan cara menanam konvensional. Hal ini dikarenakan faktor pertumbuhan dapat dikontrol, serta tidak ada resiko kebanjiran, kekeringan, atau kertergantungan dengan kondisi alam lainnya.

Walaupun banyak kelebihan yang bisa didapatkan dari menanam dengan teknik hidroponik, namun terdapat pula beberapa kekurangan:

  • Biaya awal teknik hidroponik ini cukup mahal, karena memerlukan wadah dan sarana khusus untuk menanamnya.
  • Memerlukan ilmu dan keterampilan khusus untuk meramu pupuk yang digunakan untuk menanam tanaman dengan teknik ini, agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang ditanam.
  • Selain itu, hidroponik menggunakan sistem nutrisi disirkulasi atau close system, sehingga jika ada tanaman yang terkena patogen, seluruh tanaman bisa rusak dengan cepat.

Jadi bagaimana, Apakah anda tertarik untuk mencoba nya dirumah? Penanaman hidroponik seperti ini bisa anda jadikan hobi baru atau menjadikannya peluang bisnis baru. Karena dengan metode seperti ini, kita bisa menghemat lahan pertanian khususnya di daerah perkotaan yang semakin minim nya perkebunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun