Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pekerjaan Rumah Membebankan Siswa

27 Oktober 2022   15:53 Diperbarui: 27 Oktober 2022   16:03 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pak, tugas banyak. Di rumah, saya juga harus membantu tugas ibu". Kalimat ini sering saya dengar dari peserta didik di sekolah. Sebagai guru, kadang saya dilema. Untuk menggantikan nilai remedi, salah satu caranya ialah memberikan tugas tambahan di rumah. Tapi saya juga sadar. Program fullday, memaksa anak-anak pulang sore hari, belum lagi kegiatan ekstra kurikuler yang memaksa mereka pulang lebih lama.

Sampai saat ini, sekolah kami belum membahas rencana agar peserta didik tidak diberi pekerjaan rumah. Namun, saya pribadi setuju jika siswa tidak diberi pekerjaan rumah. Selain, keluhan-keluhan siswa yang sering saya dengar, ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan saya.

Pertama, sekolah bukan satu-satunya tempat menimbah ilmu. Di manapun, seseorang bisa belajar ilmu dan pengetahuan. Karena itu, waktu di luar jam sekolah formal sebenarnya adalah waktu terbaik bagi siswa untuk belajar hal-hal yang tidak di dapatnya di sekolah.

Kedua, tugas tambahan di rumah sesungguhnya membebankan siswa. Saya mendapat banyak keluhan dari siswa, lewat chat, ngobrol santai atau saat pelajaran, bahwa mereka terbebani dengan banyak tugas tambahan di rumah.

Jika setiap pelajaran di sekolah diberikan tugas tambahan, betapa pikiran, emosi dan mental mereka begitu terkuras. Maka tidak heran, mereka sering lesuh di kelas karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

Di dalam kelas, saya pernah membangunkan siswi yang tertidur saat pelajaran. Ketika ditanya mengapa tertidur, jawabannya mengagetkan, "Saya tidur jam 01.00 pak, karena tugas banyak".

Ketiga, waktu pengembangan bakat. Di sekolah kami, sekolah menyediakan fasilitas yang lengkap untuk pengembangan diri siswa. Saya sering mengamati, bahwa siswa sangat konsen dengan hobi dan minatnya. Mereka rela pulang sore hari demi mengikuti kegitan-kegiatan yang mendukung minat dan hobi mereka.

Setelah pulang ke rumah mereka pasti sudah lelah, baik karena mengikuti pelajaran atau mengembangkan minat mereka. Kalau harus mengerjakan tugas tambahan yang banyak dari sekolah, raga mereka pasti lelah.

Akibat lanjutannya sudah jelas, mereka mengantuk saat ikut pelajaran atau kurang konsentrasi karena kekurangan waktu tidur. Itulah alasan saya, kenapa setuju jika pekerjaan tambahan di rumah ditiadakan.

Beberapa tips yang mulai saya jalankan untuk tidak memberi tugas tambahan di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun