Pertama, merasa paling. Tidak bisa disangkal bahwa banyak orang merasa dirinya "paling", misalnya paling pandai, paling cool, paling rajin, dan yang lainnya. Merasa paling sering kali menjaukan kita dari orang lain, sebab ketika kita merasa diri "paling," pada saat yang sama, kita tidak mengakui kelebihan orang lain. Ingat, tidak semua hal bisa kita lakukan atau kita punyai dalam hidup. Di sanalah perlunya kehadiran orang lain untuk mengisinya. Karena itu merasa paling, tiada gunanya sama sekali.
Kedua, jujur satu sama lain. Salah satu intisari dari persahabatan ialah jujur satu sama lain. Kejujuran mungkin tidak selalu mudah dipraktikkan, apalagi jika urusan cinta. Namun buah dari kejujuran itu mahal, persahabatan akan tetap terjaga. Kejujuran biasanya dilawankan dengan kebohongan atau kepura-puraan. Sikap ini sering kali menjadi perusak persahabatan. Sebab menumbuhkan sikap bohong dan curiga yang tidak beralasan pada orang lain akan membuat persahabatan itu berakhir.
Ketiga, lupakan tentang cemburu. Tidak banyak orang putus hubungan karena rasa cemburu. Misalnya cemburu dengan kemampuan orang lain atau cemburu karena merasa orang lain terlalu dekat dengan orang yang kita cintai.
Maka kunci lain untuk membina persahabatan ialah melawan rasa cemburu. Kita harus bersikap dewasa menyikapi setiap persoalan. Cemburu itu justru menghancurkan jika masuk dalam batas-batas yang tidak wajar lagi. Karena cemburu, orang bisa melakukan hal buruk, namun setelah diklarifikasi, dengan mudah ia mengatakan, saya tidak bermaksud demikian. Ingat, sekecil apapun perbuatanmu, selalu didorong oleh maksud tertentu.
Keempat, perlunya sikap terbuka. Keterbukaan adalan kunci membina hubungan baik dengan orang lain. Semakin kita terbuka, semakin hubungan kita langgeng. Namun ketika kita menutup diri dan tidak mau bicara, kita mudah sekali membuat persoalan yang tidak perlu dalam hidup bersama. Ingat ciri orang yang menutup diri ialah orang yang kelihatan calm, cool, tidak banyak bicara, bicara seperlunya, dan tidak pernah membagikan pengalamannya pada orang lain.
Sayangnya orang-orang yang demikian, akan melampiaskan tekanan yang mereka alami, kepada orang lain di luar komunitas atau di luar suatu persahabatan. Keburukan dalam diri kita atau komunitas kita akan dengan nyaman diceritakannya kepada orang lain. Bahayanya sering kali tidak mudah. Ketika kita tahu, masalah pasti membengkak dan persahabatan hancur.
Akhirnya, memaafkan itu tidak mudah. Maka dalam hidup bersama sangatlah penting untuk membina hubungan baik dengan orang lain. Ingat, semakin kita dekat dengan seseorang, semakin sulit kita berdamai kembali jika yang satu merasa dilukai apalagi dikhianati.
Persahabatan itu mahal. Maka butuh perjuangan besar untuk selalu mempertahankannya. Jika kamu ingin bertahan dalam persahabatan yang baik, peliharalah hal-hal baik. Ada hukum universal yang mengatakan, Jika kamu ingin diperlakukan baik oleh orang lain, lakukan juga hal-hal baik kepada orang lain. Sebab penyesalan selalu datang terlambat dan untuk memaafkan bukan perkara membalikkan telapak tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H