Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Freelancer - freelanecer

Menulis ialah caraku mengasah kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Melumpuhkan Keangkuhanku

20 November 2018   16:29 Diperbarui: 20 November 2018   17:00 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kugoreskan sajak ini

titik-titik gerimis membentang antara aku dan engkau

saat kukidungkan puisi ini

Seberkas cahaya pelita

Menjitak hatiku yang biru.

Sahabat,

Ingin kukidungkan sejumput kagumku padamu.

Kesederhanaanmu telah memanah keangkuhanku

Kaulah  oase gurun

Yang kurindu kesegarannya membual

Menyegarkan dahaga jiwaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun