Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebajikan Hidup di Balik Permainan Kartu Remi

10 Maret 2018   14:03 Diperbarui: 1 November 2018   22:45 2829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.breakawayvacations.com

Apa yang anda lakukan untuk mengisi waktu liburan bersama teman-teman? Ngopi bareng, baca buku, diskusi, rekreasi di pantai, atau memasak? Apa pun yang kamu lakukan satu hal yang pasti bahwa kebersamaan itu menyenangkan.

Aku dan teman-temanku sering mengisi waktu liburan dengan bermain kartu remi. Tapi bukan game online.  Ini salah satu permainan yang paling menyenangkan. Enta mengapa, hobi kami sama. Aku sendiri sudah lupa, kapan mulai berlatih. Yang pasti bahwa aku sudah mengenal permainan ini sejak kecil. Waktu kecil aku sering melihat ayahku bermain kartu remi bersama teman-temannya.

Karena keseringan melihat ayah, aku pun mulai belajar dan akhirnya tahu bermain. Tetapi aku tidak pernah bermain untuk tujuan mencari uang alias judi. Aku bermain untuk hiburan dan mengisi waktu kosong saat liburan. Yang kalah mendapat sanksi berupa minum air, menggantungkan gelas plastik di telinga, memikul bantal, dan yang lainnya. Yang pasti sanksi sesuai kesepakatan tim.

Ternyata di balik permainan ini terkandung kebajikan hidup yang luar biasa. Jika anda tahu bermain atau pernah mencoba bermain, anda akan sampai pada kesimpulan bahwa keuntungan itu tidak selamanya milik kita. Ini benar. Kadang kita mendapat mata kartu besar yang bisa mengalahkan lawan-lawan kita. Namun tak jarang kita mendapat mata kartu kecil yang membuat kita kalah dan mengeluh karena kesulitan untuk menang.

Satu kebenaran yang terkandung dalam permainan sederhana ini ialah segala sesuatu ada waktunya. Kita tidak pernah meminta kartu dengan mata yang kecil. Yang pasti kita selalu mengharapkan mata kartu besar dan meraih poin. Sebab siapa yang mau kalah? Namun, harapan kita kadang tak tercapai. Kita harus puas menerima mata kartu kecil.

Munculnya mata kartu yang menguntungkan, selalu ada waktunya. Singkatnya itu tidak kita tahu.  Aku mengalami hal ini pada banyak kesempatan. Misalnya saat bermain, awalnya aku mendapat mata kartu besar yang membuat aku lolos dari kekalahan. Namun saat di pertengahan, muncul mata kartu kecil yang membuat aku mendapat sanksi selama beberapa permainan. Aku sedikit bertanya, mengapa demikian? Kenapa tidak seperti saat awal permainan?

Lagi-lagi, semua ada waktunya. Kebajikan ini bisa diterapkan dalam hidup kita sehari-hari. Ada saatnya kita harus menang atau sukses. Tetapi jangan lupa kita harus siap menerima kegagalan atau kekalahan. Ini sudah menjadi hukumnya. Ketika keberhasilan atau kesuksesan menghampiri kita, berbahagialah sepantasnya. Tak usah berlebihan apa lagi melihat kesuksesan kita sebagai yang utama atau segalannya dalam hidup. Kita harus selalu siap bahwa akan tiba saatnya kita harus menerima kekalahan atau kegagalan.

Kita tentu tidak pernah meminta kegagalan. Tetapi kita tidak punya pilihan selain menerima. Singkat kata, semua ada waktunya. Ada waktu untuk kalah, tetapi ada juga waktu untuk menang, ada waktu untuk hidup, tetapi juga ada waktu untuk mati.

Anugerah apapun yang kita terima dari Tuhan, selalu ada risikonya. Risiko itu nyata dalam jatuh dan bangunnya kita dalam meraih mimpi. Ini tidak mudah dimengerti jika kita tidak menyadarinya, tetapi lewat bermain kartu remi, aku akhirnya mengerti behwa semua ada waktunya. Selalu ada kegagalan dan keberhasilan.

Orang yang mau sukses tidak cukup dengan berpikir dan berteori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakkan nyata. Sekecil apapun tindakkan itu, lebih penting dari sekedar berteori dan berdebat tanpa penyelesaian. Mahatma Gandhi pernah mengatakan, "satu ons tindakkan lebih berharga dari pada satu ton teori." Artinya tindakkan itu lebih mulia dari hanya sekedar berkotbah.

Bermain kartu remi rupanya mempunyai tujuan mengajarkan kebajikkan hidup. Di balik Permainan ini tersembunyi nilai kehidupan. Kita selalu disadarkan bahwa semua ada waktunya dan tak selamanya kemenangan ada di pihak kita. Waktulah yang akan mengungkapkan segalanya.         

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun