Selain itu, brachytherapy dengan Cs-137 memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan yang relatif normal selama pengobatan. Pasien dapat menjalani terapi tanpa harus dirawat inap dalam waktu lama, yang memberikan fleksibilitas lebih besar dalam perawatan kanker prostat.
Keunggulan Cs-137 dalam Terapi Kanker
1. Efektivitas Tinggi: Cs-137 memiliki kemampuan untuk menghancurkan sel kanker dengan presisi tinggi. Radiasi yang dihasilkan dapat diarahkan langsung ke area tumor, meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat.
2. Stabilitas Isotop Dengan waktu paruh 30 tahun, Cs-137 cukup stabil untuk digunakan dalam terapi jangka panjang. Hal ini memungkinkan isotop ini disimpan dan digunakan secara efisien.
3. Biaya Terjangkau: Dibandingkan dengan teknologi radioterapi canggih seperti proton therapy, brachytherapy dengan Cs-137 relatif lebih murah. Hal ini membuat pengobatan ini lebih mudah diakses oleh pasien, khususnya di negara-negara berkembang.
4. Waktu Pemulihan yang Cepat:Â Karena brachytherapy adalah prosedur invasif minimal, pasien biasanya dapat pulih lebih cepat dibandingkan dengan metode seperti pembedahan. Selain itu, risiko infeksi atau komplikasi pasca-prosedur juga lebih rendah.
5. Minim Risiko Efek Samping Cs-137 memungkinkan pengobatan dengan tingkat kerusakan jaringan sehat yang rendah. Hal ini sangat penting dalam menjaga kualitas hidup pasien selama dan setelah terapi.
6. Aksesibilitas yang Lebih Baik: Dengan dukungan infrastruktur kesehatan yang memadai, penggunaan Cs-137 dapat diperluas ke lebih banyak fasilitas medis, termasuk di daerah terpencil. Hal ini akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi populasi yang sebelumnya sulit mengakses layanan radioterapi.
Tantangan Penggunaan Cs-137
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penggunaan Cs-137 juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah risiko paparan radiasi yang tidak disengaja, baik bagi pasien maupun tenaga medis. Oleh karena itu, pengelolaan isotop ini memerlukan pengawasan ketat dan protokol keselamatan yang sesuai. Selain itu, pasokan Cs-137 bergantung pada fasilitas nuklir, sehingga ketersediaannya bisa menjadi masalah di beberapa wilayah.
Pengelolaan limbah radioaktif juga menjadi perhatian utama. Limbah yang dihasilkan dari penggunaan Cs-137 harus ditangani dengan metode yang aman untuk mencegah dampak lingkungan jangka panjang. Upaya ini membutuhkan koordinasi antara lembaga kesehatan dan otoritas terkait dalam pengelolaan bahan radioaktif.