Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Di mana manusia adalah mahaluk asli, artinya ia mempunyai substansi yang mandiri diantara mahluk-mahluk yang mempunyai wujud fisik dan yang gaib dan memiliki esensi genera yang mulia.
Manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas dan ini merupakan kekuatan paling besar yang luar biasa dan tidak bisa ditafsirkan, suatu iradah dengan pengertian bahwa manusia, sebagai “sebab awal yang mandiri” terlibat. Manusia memiliki kesadaran dalam seluruh aktivitasnya apabila ia selalu memaknai kehidupannya.
Semakin banyak manusia memiliki pengalaman dan pandai mengambil makna dari setiap yang dialaminya, ia akan semakin eksis. Manusia dengan kesadarannya, dalam keunikannya, menjadi titik acuan pengertian realitas tersendiri.
Manusia memiliki kebebasan dalam memberikan makna terhadap pengalaman yang dilaluinya sehingga ia semakin pandai menghadapi kehidupannya meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Manusia merupakan mahluk yang mulia, ia di ciptakan dengan akal budi.
Di dalam diri manusia memiliki esensi kesucian atau kesakralan yang membentuk keyakinan bahwa manusia mahluk yang luhur dan luar biasa dari semua mahluk ciptaan lainnya. Termaksud sebagai makhluk yang sadar akan dirinya sendiri. Artinya, dia adalah makhluk hidup satu-satunya yang memiliki pengetahuan budaya dalam nisbatnya dengan dirinya. Ini memungkinkan manusia untuk mempelajari dirinya sendiri sebagai objek yang terpisah dari dirinya.
Manusia mampu menciptakan berbagai hal yang tidak dapat dibayangkan. Banyak yang telah manusia ciptakan atau pun manusia temukan seperti saan ini banyak sekali tokoh-tokoh sekarang yang telah membuktikan betapa luar biasanya manusia. Dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki.
Kerena itulah mengapa manusia dikatakan mahluk humanisme yang mampu mencari caranya sendiri, sekalipun dapat mengubah dunia. selalu mengejar cita cita dan berusaha mengubah “apa yang ada” menjadi “apa yang semestinya”, atau “apa yang kini ada” menjadi “apa yang seharusnya ada”, di dalam alam, masyarakat dan dirinya sendiri. Perubahan perubahan tersebut, memberinya keyakinan mengenai adanya perubahan menuju kesempurnaan.
Manusia mempunyai sisi yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia dapatkan. Selalu berusaha mencari jati dirinya dengan melakukan segala sesuatu dengan nalar dan pikiran mereka. Bertindak sesuatu dengan hal-hal yang sering kali tak terduga oleh diri seseorang. Itulah mengapa manusia dikatakan humanisme. Bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.
X-C
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H