Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Gimana Pengalaman Saya Diperbolehkan Menggunakan AI untuk Tugas dan Ujian?

29 Oktober 2023   16:43 Diperbarui: 30 Oktober 2023   07:56 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam konteks pendidikan telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. 

Terdapat pandangan konservatif akan kemunculan AI di kalangan para dosen. Namun, ada sedikit kisah menarik dari pengalaman saya baru-baru ini saat mengerjakan UTS.

Dalam kasus saya, beberapa dosen telah mengizinkan penggunaan AI dalam ujian dan tugas dengan sejumlah syarat yang harus dipatuhi. 

Alih-alih melarang AI sepenuhnya, dosen saya berpendapat bahwa AI memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar jika diatur dengan baik.

Mereka yang setuju dengan penggunaan AI juga berpandangan bahwa mau tidak mau, suka tidak suka AI akan terus berkembang dan jika kampus tidak beradaptasi, maka penggunaan AI oleh mahasiswa malah tidak bisa dikontrol nantinya.

Dalam tulisan ini, saya akan membahas beberapa sudut pandang tentang penggunaan AI dalam pendidikan, serta kebijakan yang diterapkan oleh dosen saya.

Syarat Penggunaan AI dalam Pendidikan

Meskipun terdapat banyak manfaat dari penggunaan AI dalam pembelajaran, dosen saya tetap menerapkan sejumlah syarat yang harus dipatuhi. 

Saya rasa dosen ini merupakan dosen yang melek teknologi. Menurut saya keputusan ini adalah pendekatan yang bijak, karena AI, seperti semua teknologi, dapat disalahgunakan jika tidak diatur dengan benar.

Jadi, alih-alih melarang atau demonstrasi untuk menghilangkan AI dosen saya menerapkan beberapa persyaratan.

Berikut adalah beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh dosen saya:

1. Pemahaman Konsep Dasar

Mahasiswa harus memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar yang terkait dengan tugas atau ujian yang akan mereka kerjakan. 

Mengapa? Hal ini penting agar penggunaan AI berfungsi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti pemahaman mereka.

2. Penggunaan AI yang Terbatas

Penggunaan AI hanya diperbolehkan dalam batas-batas tertentu. Dosen saya telah mengidentifikasi jenis tugas atau ujian yang dapat dibantu oleh AI dan jenis tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa tanpa bantuan teknologi. 

Hal ini memastikan bahwa kemampuan kritis mahasiswa untuk berpikir dan memecahkan masalah tetap terasah.

3. Transparansi 

Ini juga hal yang paling ditekankan oleh dosen saya, yaitu masalah kejujuran. Saya sebagai mahasiswa harus memastikan bahwa penggunaan AI dalam tugas atau ujian dilakukan dengan transparan. 

Dosen saya selalu bilang, bahwa jika ada jawaban yang dibantu AI maka saya harus menyertakan AI apa yang digunakan dan sumber jawabannya dari mana.

4. Etika dalam Penggunaan AI

Mahasiswa diharapkan untuk menggunakan AI dengan etika yang tinggi. Salah satunya dengan tidak memplagiat secara langsung hasil pekerjaan AI. 

Dalam kasus AI di dunia pendidikan ini, saya sebagai mahasiswa juga diajarkan terkait etika dan juga menjaga kejujuran.

Pengalaman Penggunaan AI dalam Tugas dan Ujian

Pengalaman saya diperbolehkan menggunakan AI dalam tugas dan ujian merupakan hal baru. Penggunaan AI telah membantu saya dalam memahami dan mengerjakan beberapa tugas dengan lebih baik. 

Namun, saya selalu memastikan bahwa saya mematuhi semua syarat yang telah ditetapkan oleh dosen. Salah satu contoh yang nyata adalah penggunaan AI dalam mengerjakan soal teoritis di salah satu mata kuliah. 

Sebagai seorang mahasiswa, tidak jarang saya menghadapi soal-soal teoritis yang berbasis hafalan. Dengan bantuan AI, saya dapat dengan cepat mendapatkan sumber-sumber jawaban. 

Namun, dosen saya selalu memastikan bahwa mahasiswa harus memahami konsep dasar dengan menyajikan pertanyaan penalaran lanjutan. 

Jadi, di satu sisi ada soal teoritis yang bisa dibantu dengan AI, di sisi lain dosen juga memberikan soal penalaran yang tidak bisa dikerjakan dengan AI, karena soal-soal tersebut butuh pengalaman dan praktek langsung.

Tantangan Penggunaan AI dalam Pendidikan

Penggunaan AI dalam tugas dan ujian membutuhkan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan dengan etika dan kejujuran. 

Selain itu, ada juga perhatian akan keterampilan kritis mahasiswa dengan ketergantungannya pada teknologi. 

Penggunaan AI yang berlebihan bisa menyebabkan mahasiswa kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah secara mandiri.

Jadi, diperlukan langkah-langkah adaptif yang bijak untuk menghadapai perkembangan zaman yang tidak bisa ditolak ini.

Kesimpulan

Dari sudut pandang seorang mahasiswa, penggunaan AI dalam tugas dan ujian memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman belajar. 

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan AI dalam pendidikan harus diatur dengan bijak. Pengawasan yang ketat, etika yang tinggi, dan transparansi adalah kunci dari penerapan teknologi ini dalam pendidikan. 

Selain itu, perlu ada kesadaran akan tantangan yang terkait dengan penggunaan AI, seperti ketidaksetaraan nilai dari penggunaan AI dan potensi penyalahgunaan lainnya.

Sebagai mahasiswa, saya melihat potensi besar dari integrasi AI dalam pendidikan jika diimplementasikan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Intinya, selalu ada ruang untuk berkembang dan beradaptasi dari perkembangan teknologi yang mungkin kita takutkan. Alih-alih menolak perkembangan, lebih baik mencari cara untuk mengawasi dan mengelolanya dengan tepat.

(*B/A)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun