Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jelang Cahaya Kemerdekaan: Nyala Api yang Abadi

11 Agustus 2023   08:40 Diperbarui: 11 Agustus 2023   08:41 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hamparan waktu yang bergelora
Kini tiba saat yang dinantikan
Suara gemuruh tak henti mengalun
Mengiringi langkah-langkah menuju kemerdekaan
Oh, betapa indahnya saat-saat ini
Teringat semangat para pejuang tak pernah pudar
Meski badai perlawanan menghadang

Bendera Merah Putih berkibar gagah
Menjadi lambang perjuangan dan cita-cita
Seperti embun pagi yang menghiasi daun-daun hijau
Harapan tumbuh subur di dalam dada setiap anak bangsa
Mereka rela berkorban, melepaskan keringat dan air mata
Demi satu impian suci: MERDEKA!

Di dalam senyap malam
Kata-kata proklamasi terucap dengan lantang
Sebuah janji suci kepada negeri tercinta
Bahwa takkan pernah berhenti berjuang
Hingga tiada lagi belenggu penjajahan yang mengikat
Langit malam pun bersaksi
Bintang-bintang bersinar lebih terang
Sebagai penghormatan pada yang penuh pengorbanan

Dalam setiap hela napas
Terasa semangat pahlawan yang masih hidup
Mereka yang telah rela mengorbankan nyawa
Demi generasi yang akan datang
Menggugah jiwa kita yang tak boleh lalai
Mengenang perjuangan mereka
Merangkai benang kisah tanah air
Menyambungkan masa lalu, kini, dan masa depan

Mengingat kembali perjuangan
Melekat pada setiap langkah
Merasakan getaran semangat
Kita sadari, kemerdekaan bukanlah hadiah
Melainkan harta berharga yang diraih
Kini, kita adalah penjaga api suci ini
Melanjutkan perjuangan
Bendera Merah Putih senantiasa berkibar
Merangkul angin kebebasan yang begitu syahdu.

Kemerdekaan, Engkau adalah nyala api suci
Menghangatkan jiwa yang haus akan keadilan
Dalam rasa syukur yang mendalam
Kita bernyanyi dengan semangat dan berkumpul dalam satu tekad:
menjaga, merawat, dan menghormati perjuangan
Kemerdekaan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun