Sementara itu sosio-demokrasi, disimpulkan dari ekonomi politik yang demokratis ke demokrasi yang sejahtera. "Sosial demokrasi tidak ingin melayani kepentingan gundukan kecil, tetapi kepentingan rakyat," kata Bung Karno.Â
Sosio-demokrasi menginginkan kekuasaan politik di tangan rakyat. Bentuk spesifiknya adalah ketika di mana semua pekerjaan ekonomi dan politik dilakukan oleh rakyat, dengan rakyat dan untuk rakyat. Hal tersebut  seperti yang dikemukakan Soekarno dalam risalahnya yang terkenal, Mencapai Indonesia Merdeka tahun 1933.Â
Sosio-demokrasi juga mendorong masyarakat untuk memperoleh alat-alat produksi dan sumber-sumber ekonomi yang tepat. Hal inilah yang mendasari terwujudnya demokrasi ekonomi.Â
Perlu dipahami bahwa sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi tidak dapat dipisahkan, karena sosio-demokrasi pada hakikatnya merupakan turunan dari sosio-nasionalisme. Hanya nasionalisme sosial yang dapat melahirkan demokrasi sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H