Memahami Realitas Sosial
"Manusia adalah makhluk sosial," kalimat yang begitu klise untuk didengar. Namun hal tersebut merupakan suatu definisi yang tepat untuk menggambarkan realitas yang ada. Setiap individu di dunia ini pastinya membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Tidak ada satupun individu yang mampu hidup sendirian tanpa kehadiran dan bantuan dari orang lain, sejak terlahir hingga meninggalkan dunia. Dari sini, kita dapat melihat betapa pentingnya peranan orang lain dalam kehidupan kita.
Dalam perjalanannya, individu menjalani lika-liku kehidupan dengan lingkungan dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat dan menciptakan adanya keragaman dalam masyarakat. Keragaman ini terdiri atas keragaman budaya, peran, pola pikir, kebutuhan, kedudukan, hingga keinginan pribadi individu tersebut. Keragaman yang ada dapat dipandang dari dua sisi, yakni sebagai kekayaan maupun sebagai boomerang karena rentannya konflik yang terjadi. Kondisi ini menunjukan bagaimana kompleksnya kehidupan sosial yang ada.
Untuk menghadapi kompleksitas tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam oleh individu, guna meminimalisir terjadinya konflik. Pemahaman ini diperoleh dari pengamatan individu akan kehidupan sekitarnya. Terkadang tanpa sadar kita sebagai individu melakukan pengamatan terhadap orang lain, baik orang baru maupun orang sekitar. Sebagai contoh, kita mengamati teman sekelas yang baru kita kenal, baik dari cara bicara, cara berpakaian, hingga cara berpikirnya, dari situ kita menganalisis dan menuai persepsi terhadap orang tersebut.
Dengan keragaman yang ada, kita dapat memahami realitas dengan adanya pengamatan sosial. Maka dari itu, begitu penting bagi kehidupan kita untuk mengetahui eksistensi dari analisis sosial.
Menguak Analisis Sosial
Sekilas pembahasan mengenai realitas sosial di atas, telah membuka topik pembahasan ini lebih mendalam. Memahami realitas sosial bukanlah suatu yang sederhana, dibutuhkan metode-metode tertentu, salah satunya dengan melakukan analisis sosial.
Dalam artikelnya yang berjudul Analisis Sosial: Sebuah Pengantar Singkat, Raditya menjelaskan bahwa analisis sosial merupakan suatu kerangka yang memuat tentang interaksi antar faktor guna memecahkan masalah atau konflik sosial. Masalah atau konflik ini tentunya bukanlah hal yang dapat dihindari, mengingat realitas yang beragam. Maka dari itu, permasalahan ini perlu dihadapi dengan mencari solusi terbaik.
Analisis sosial akan membantu dalam memperoleh informasi mendalam mengenai situasi sosial, budaya, struktur, hingga sejarah. Kajian ini tidak hanya dapat diterapkan pada aspek sosial dan budaya saja, karena dimensinya begitu komprehensif. Aspek ekonomi, gaya hidup, politik, hingga pertahanan dan keamanan pun dapat ditinjau dari kajian ini. Dalam penerapannya, dibutuhkan beberapa tahapan, seperti yang disampaikan oleh Lembaga ELSAM, yakni: (1) Persiapan, (2) Kunjung Lapangan, (3) Pemilahan Data, (4) Penentuan Masalah, (5) Prioritas Masalah, (6) Akar Masalah.
Dari tahapan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa, dalam melakukan analisis sosial kita perlu berdinamika secara langsung dengan masyarakat sekitar. Dinamika ini membantu kita untuk memahami lebih mendalam dan memperoleh data lebih aktual. Harapannya, dari data tersebut kita dapat menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Contoh Kasus
Untuk mencapai pemahaman lebih, mari kita menilik contoh isu sosial yang mencuri perhatian dunia, yaitu terkait rasisme. Menurut Fredrickson dalam Hafizh (2016), rasisme merupakan suatu keyakinan terkait perbedaan dan kekuasaan, hal ini muncul karena adanya rasa unggul dan mendominasi dalam suatu kelompok terhadap kelompok lainnya. Secara afektif, rasisme muncul sebagai diskriminasi dan segregasi sosial. Salah satu bentuk rasisme yang banyak dibicarakan yakni mengenai warna kulit.