Mohon tunggu...
Benedicta Elok Pratama Dharma
Benedicta Elok Pratama Dharma Mohon Tunggu... Freelancer - Personal stuff

positive vibes only.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humanisme dan Kenyataan yang Ada

27 Mei 2017   10:04 Diperbarui: 27 Mei 2017   11:09 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Humanisme merupakan istilah umum untuk berbagai jalan pikiran berbeda yang memfokuskan dirinya kejalan keluar umum dalam masalah dan isu yang berhubungan dengan manusia atau dengan kata lain humanisme merupakan peri kemanusiaan. Dalam Pancasila juga disebutkan “kemanusiaan yang adil dan beradab” yang bermakna adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani namusia dalam hubungannya dengan norma – norma dan kebudayaan umumnya.

Meskipun sudah dicantumkan didalam Pancasila, tetap saja masih ada pelanggaran – pelanggaran yang ditemui dalam kehidupan masa kini. Salah satu kasus yang sedang hangat – hangatnya dibicarakan adalah kasus pemerkosaan Yuyun oleh 14 orang lelaki. Dikutip dari okezone.com,bahwa kasus tersebut merupakan kejahatan luar biasa. Bahkan, terang dia, kekerasan terhadap Yuyun, merupakan salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana yang telah ditentukan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia tahun 1948, UU RI No. 7 tahun 1984, tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.

Masih tabunya hal berbau humanisme mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang terjadi, dan tak jarang menyerang secara acak dari seluruh kalangan manusia. Hal tersebut paling sering menyerang anak dan wanita, seperti terjadinya pemerkosaan, pembunuhan janin, penyiksaan, dan lainnya.

Pengetahuan tentang humanisme atau dapat disebut kemanusiaan perlu ditekankan lagi kepada seluruh manusia. Agar kejadian yang telah terjadi tidak terulang untuk kesekian kalinya. Toleransi akan kemanusiaanpun perlu dibangun ulang sejalan dengan pengetahuaan yang ditanam ulang ke setiap manusia dimuka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun