Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tony Dan Julie; Cobalah Untuk Mengerti!

25 Februari 2015   21:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Asia khususnya sangat menghormati kekerabatan dan tenggang rasa dalam lingkungan tempat tinggal. Dari kecil kita selalu diajarkan untuk sigap dan tulus menolong tetangga ketika mereka butuh.

Bahkan tetangga kerap dianggap lebih dekat ikatannya daripada saudara jauh. Kita tidak perlu diajari lagi soal beginian. Dari jaman ke jaman, dengan nama mata pelajaran berubah, esensinya tetap sama; "berbaik hatilah dengan tetangga."

Tony dan Julie, kami bangsa yang tahu berterima kasih. Kami sadar diri ketika  bencana Tsunami terjadi, Australia adalah salah satu negara yang memberikan bantuan cukup besar, karena ikut merasakan penderitaan sesama kami di Aceh. Untuk itu kami selamanya berterima kasih. Tuhan kiranya memberkati negri anda dan melimpahi dengan pahala berlimpah.

Kami bukan manusia barbar tanpa perasaan dan belas kasihan, karena kami mengaku diri bangsa beradab, bermartabat dan terutama berTuhan. Kami memahami kegalauan anda dan banyak warga Australia atas hukuman mati terhadap dua warga negara Australia yang grasinya ditolak Presiden Jokowi.

Kami menghargai upaya hukum maupun pendekatan diplomasi yang dilakukan Australia untuk membebaskan dua warga negaranya. Sesungguhnya hati kami juga terluka. Ini bukan sesuatu yang kami lakukan dengan riang gembira.

Kesedihan akan kehilangan jiwa jiwa muda itulah yang justru membuat kami harus tegas bersikap soal hukuman mati terkait gembong narkoba.

Tony dan Julie, saya kagum .. sungguh kagum dengan kegigihan anda berupaya membebaskan warga negara anda. Ah.. ini bahkan jadi bahan perenungan ketika saya mengingat banyak TKI sesama kami yang banting tulang di negara lain dan tidak diperlakukan dengan baik, sementara pemerintah kami sering terkesan apatis bahkan kurang peduli.

Anda telah menunjukkan betapa negara anda begitu menghargai dua nyawa sesama anda.

Karena dasar menyayangi nyawa nyawa muda itulah, keputusan hukuman mati menjadi pertimbangan besar mengapa kami harus tegas soal ini. Indonesia bukan lagi menjadi tempat transit barang haram itu, tapi sudah menjadi tujuan peredaran. Jutaan nyawa muda harapan bangsa tewas mengenaskan karena narkoba.

Segala upaya mulai dari memperingati, sampai kepada denda dan hukuman penjara dalam jangka waktu lama, sepertinya tidak efektif membawa efek jera. Semakin hari barang haram ini makin merajalela merusak cita cita bangsa.

Sama seperti anda menyayangi dua nyawa sesama anda.. kami juga mencintai jutaan bahkan ratusan juta generasi penerus bangsa kami, di pundak mereka Indonesia kami titipkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun