Dulu sebelum mengalami sendiri, saya selalu tertawa dan tidak percaya kalau ada yang bercerita soal pengalaman bertemu dengan makhluk halus. Malah balik mengatakan, "ah hari gini, kok percaya sih dengan yang namanya hantu hantuan?". Sampai kemudian terjadi pengalaman "aneh tapi nyata" yang kualami sendiri. Ini kisahnya; Ketika aku hamil anak pertama, usia kandungan sudah dua minggu melebihi waktu perkiraan dokter untuk melahirkan. Perut semakin membesar, gerakan sudah sangat lamban. Maklum berat badanku melonjak 35 kilogram ketika hamil. Persis badut yang tidak lucu. Sudah beberapa kali bolak balik ke dokter kandungan, dan semua dinyatakan sehat, namun tidak kunjung mules tanda tandanya akan melahirkan. Suamiku sudah gelisah memikirkan alternatif untuk dioperasi Caesar. Aku ingat sekali Malam Jumat, kami ke dokter untuk pemeriksaan. Setelah lama dokter memeriksa akhirnya dokter sendiri memutuskan bahwa jika dalam tiga hari tidak kunjung sakit perutnya, maka tindakan operasi merupakan pilihan yang paling logis. Suamiku juga sudah setuju. Tidak ada tanda tanda aneh atau kejadian khusus hari itu, kecuali udara terasa lebih dingin sebelum kami tidur. Tapi itupun kumaklumi karena bulan Desember, memang sering hujan dan berangin. Sekitar jam dua subuh aku terbangun. Haus dan ingin minum. Perlahan aku berdiri ke dapur dan meminum segelas besar air es. Sejuk rasanya. Maklumlah dengan perut yang membesar dan ketambahan berat badan sedemikian banyaknya, cepat sekali membuatku merasa gerah dan keringatan. Sesudah balik ke kamar dan tiduran lagi, kantuk malah sudah lenyap. Aku tidak bisa tidur lagi. Detak jam dinding dari ruang tamu masih bisa kudengar teratur...tik..tak..tik..tak.. Kulihat jam di samping tempat tidur kami, hampir jam tiga pagi. Sekali lagu kupaksakan untuk menutup mata. Lumayan kalau bisa tidur sejam-dua jam lagi, pikirku. Ketika menutup mata, tiba tiba terdengar seperti ada orang yang berjalan di ruang tamu memegang segepok kunci. Bunyi "krenceng" segepok kunci yang bergesekan terdengar sangat jelas. Aku ketakutan. Mataku kupejam begitu rapatnya, dan mencoba untuk berbisik membangunkan suamiku yang tidur lelap sekali. Bunyi itu makin jelas mengarah ke kamar tidur kami. Astaga!. Tangan dan kakiku berubah dingin. Bulu kudukku terasa berdiri semua. Perlahan mataku kubuka sedikit saking penasarannya. Tiba tiba dari pintu kamar, bayangan hitam tinggi besar menerobos masuk begitu saja. Hadeh!. Tidak kelihatan wajahnya dengan jelas. Antara ketakutan dan ingin ingin berteriak, aku malah tidak bisa bergerak. Tubuhku terasa kaku membujur dengan jantung yang berdegup begitu kencangnya. Bayangan hitam ini mendekati tempat tidur kami. Aku tahu persis, ini sosok laki laki tinggi besar, meski wajahnya tidak jelas terlihat. Mataku antara terpejam dan membuka sedikit karena penasaran diliputi ketakutan. Lama sosok ini berdiri disamping tempat tidurku. Memandangiku diam diam. Rasanya bunyi jantungku dapat terdengar sampai diluar rumah. Aku benar benar ketakutan. Tangan dan kaki ingin kugerakkan dan berteriak membangunkan suamiku, tapi sama sekali aku tidak mampu. Mulutku hanya bergerak gerak sedikit tanpa mampu mengeluarkan suara apapun. Yang kuingat hanya pesan orang tua dan dari kisah kisah orang lain, untuk terus berdoa jika mengalami kejadian yang seperti itu. Entah doa apa yang kupanjatkan, yang aku ingat di dalam hati aku berteriak, "Tuhan tolong! Jangan sampai dia mencelakakan bayiku!". Setelah kira kira dua menit dalam diam ketakutan seperti itu, sosok bayangan hitam ini membungkuk pelan dan menempelkan kupingnya diatas perutku yang membuncit. Bisa kudengar dengan jelas dia berkata,"Bangun dan jalan pagi, biar cepat kamu melahirkan." Setelah mengatakan ini sosok ini berdiri tegap kembali, memandangiku dan tiba tiba berbalik. Alangkah kagetnya aku, tiba tiba kulihat dia menerobos menembusi dinding kamar kami kearah pekarangan. Seperti di dalam film thriller saja. Cling! Sosok ini menghilang begitu saja. Begitu sosok ini hilang, tubuhku baru bisa bergerak lagi, dan dengan kerasnya aku mengguncang suamiku membangunkannya. Ketika dia melihat napasku yang tersengal sengal dan keringat dingin mengucur di dahi, dipikirnya aku malah mules hendak melahirkan. Setengah panik dia bertanya apakah mulesnya sudah tak tertahankan lagi. Dengan masih ketakutan kuceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Awalnya dia ngotot mengatakan aku mungkin bermimpi. Kupastikan lagi bukan mimpi. Semua kejadian dan apa yang dikatakan makhluk itu kuulangi lagi dengan jelas. Akhirnya suamiku berkata," ya sudah yuk kita jalan pagi saja, sesuai sarannya. Siapa tahu memang begitu olah raga, proses melahirkannya bisa normal tanpa operasi." Pagi itu kami jalan sehat keliling kompleks. Terbukti apa yang dikatakan makhluk tersebut kepadaku benar terjadi. Sore itu juga perutku mulai mules dan sakit. Malamnya masuk rumah sakit, dan proses kelahiran anak pertama kami dimulai. Russell lahir dengan normal pada hari Sabtu siang, tepat pukul 12.00. Sejak kejadian itu, ada juga beberapa kali pengalamanku mendengar bunyi bunyi aneh, tapi selalu aku berdoa agar jangan ketakutan dan tetap bisa kuat menghadapi dunia "lain" dengan segala kewaspadaan. Kalau ada yang bercerita pengalaman diganggu makhluk halus, aku justru merasa tidak diganggu malah dibantu dengan kehadirannya mempercepat proses melahirkanku dengan normal. Ternyata sesuai pengalamanku, dunia ini memang ada penghuni "dunia lain" , namun tidak selalu berarti jelek. Aku selalu yakin bahwa doa adalah tameng yang ampuh untuk menangkal yang tidak baik. Tidak selamanya juga yang "halus" itu selalu membawa bencana dan keburukan. *gambar dari http://www.partybluprintsblog.com/wp-content/uploads/2011/09/Ghost-12.jpg)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI