Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pantasan Resolusinya Selalu Gagal...

5 Januari 2014   10:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjemahan bebas resolusi yang secara umum dipahami adalah "kebulatan tekad / keinginan kuat untuk melakukan sesuatu dengan lebih sungguh sungguh agar dapat dicapai hasil yang diinginkan." Mengapa resolusi tahun baru selalu menjadi trend yang tidak pernah usang ?. Setiap tahun berganti, diseluruh dunia, termasuk Kompasiana tidak ketinggalan membahas topik yang hangat ini. Alasan sederhananya adalah; karena manusia selalu ingin berubah menjadi lebih baik dan lebih sukses. Dan seperti sektor usaha yang mengenal istilah "tutup buku", maka awal tahun selalu dianggap menjadi permulaan yang baik untuk mengawalinya dengan tekad  menuju perbaikan. Saya tidak ingin membahas lebih jauh tentang bagaimana membuat resolusi yang baik. Karena pada dasarnya  resolusi ini sendiri selalu bersifat subjektif. Penting bagi orang lain belum tentu penting bagi saya. Demikian juga sebaliknya. Sepanjang yang menjadi tujuan perbaikan itu tidak merugikan orang lain, tentu sah sah saja setiap orang menetapkan resolusi sesuai selera dan keinginannya, terlepas dari apakah itu dianggap tidak penting bagi orang lain. Bertahun tahun lamanya, dimulai dari semasa saya masih kuliah, sampai kemudian berkarir dan berumah tangga, setiap awal tahun selalu tidak pernah absen menuliskanreslolusi untuk mengawali tahun yang baru. Padahal fakta yang sebenarnya, resolusi yang saya tuliskan baru berhasil dicapai terhitung beberapa tahun terakhir ini. Kurang lebih sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya resolusi tahun baru tidaklah lebih dari sebuah ungkapan keinginan yang berakhir begitu saja seiring dengan berakhirnya bulan January. Terlupakan... hilang bersama rutinitas dan kebiasaan. Sampai kemudian tahun berganti, dan tiba saatnya menuliskan resolusi yang baru lagi. Saya ingin membagikan beberapa hal yang saya dapatkan dari mantan boss saya, kebetulan seorang bule. Bruce Price adalah orang pertama yang membukakan mata saya dan memberi wawasan baru mengapa resolusi tahun baru umumnya berakhir sia sia. Tujuan membuat resolusi selalu jelas karena ingin ada perbaikan hidup. Apakah itu soal kesehatan, keluarga, hubungan, percintaan, karir , usaha dan keuangan. Semua manusia rata rata  menginginkan hal yang sama : Menjadi lebih baik, lebih disukai, lebih sukses, lebih sehat. lebih menarik  dan lebih banyak uang. Mengapa sebagian besar yang menulis resolusi tahun baru berakhir dengan pencapaian yang tidak terukur jelas, dan hanya sedikit yang mengatakan bahwa apa yang dijadikan resolusi telah berhasil dicapai ?. Menurut Bruce Price, ini yang menyebabkan mengapa resolusi tahun baru banyak berakhir dengan kekecewaan. 1. Tidak Menentukan Prioritas Yang Tepat. Ketika ditanyakan apa yang ingin dicapai di tahun ini, jawaban yang paling umum adalah : lebih baik dari tahun kemarin. Ketika jawaban ini saya kemukakan kepada Bruce Price, seketika dia langsung menertawakan saya, seolah olah saya adalah orang paling lucu di dunia. Bruce kemudian menambahkan dengan suara setengah tertawa, bahwa orang matipun ingin lebih baik dan ingin masuk surga. Awalnya saya jengkel dan terhenyak. Bruce kemudian menjelaskan lebih jauh,  dalam hidup ini ada begitu banyak aspek yang membuat satu keutuhan untuk bisa dikatakan bahagia. Maka manggut manggutlah saya.... Tidak logis ketika semuanya ingin diperbaiki secara bersamaan dan mengharapkan hasil yang maksimal disemua lini dalam setahun. Pikirkan apa yang menjadi prioritas utama anda ? Apakah berat badan anda yang sudah kelebihan dua puluh lima kilogram menjadi concern dari segi kesehatan ? Apakah keuangan anda yang saldonya selalu pas bablas di titik nol, membuat anda gelisah sepanjang tahun ?. Apakah hubungan anda dengan suami atau istri membuat anda serasa berada di Timur Tengah meski tanpa senjata ?. Apakah anda merasa kesepian tidak memiliki teman, dan sepertinya dunia begitu sinis dan tak peduli ?. Yang mana yang paling membebani?. Taruh itu sebagai resolusi tahun baru untuk diperbaiki. Manusia selalu ingin berubah mencapai hasil yang lebih baik , namun seringkali lupa untuk bertindak dengan cara cara yang manusiawi. Tidak manusiawi menginginkan perubahan di segala bidang dalam satu tahun. Inilah alasan utamanya mengapa resolusi lebih banyak gagalnya ;  tidak fokus!. Terlalu banyak yang ingin dicapai dalam waktu 365 hari.  Akhirnya capek sendiri dan frustrasi, kemudian mengatakan..."whatever-laaaah, toh nanti bikin lagi resolusi yang baru." Saya akhirnya memahami dengan benar apa yang dimaksudkan oleh Bruce Price, dan mengikutinya. Tidak heran Bruce menjadi CEO dengan gaji luar biasa besar, difasilitasi perusahaan dengan mahal, karena memang dia pantas mendapatkan itu. Kepantasan yang membawa kita kepada point nomor dua ... 2. Tidak Bertanya/Berguru Pada Orang Yang Tepat. Tidak heran tabungan makin terkuras dan tidak kunjung makmur, lha sahabat yang dijadikan tempat curhat adalah seorang penjudi!. Tidak heran sang istri menggugat cerai, lha temannya semua playboy gerimis bubar!. You see it now why you failed ?. Anda ingin sukses dan kaya, bertanyalah kepada orang sukses. Ingin sehat, konsultasi dengan ahlinya dan cari tips yang baik dari orang yang sehat, bukan dari seorang alkoholik.Ingin hidup tenang? Berhentilah mengurusi hal remeh temah yang tidak perlu. Life is simple,  don't make it complicated!. 3. Tidak Percaya Diri. Orang yang percaya diri bukan berarti tidak pernah gagal atau salah. Orang yang percaya diri adalah mereka yang tidak menjadikan kegagalan dan kesalahan menjadi sesuatu yang  permanen. Make a mistake ? Realize it, get up and fix it. Then move on... that's how life works. Yang gagal adalah mereka yang terlalu lama membuang waktu percuma berkutat dalam kegagalan dan merenungi kesalahan dalam penyesalan diri tak berujung. Kita disebut manusia karena kita tidak sempurna. Maka belajarlah... perbaikilah... lakukan kesalahan jika itu memang menjadi bagian dari proses pembenahan diri.  Yang paling utama, belajarlah dari kesalahan, agar setiap tahun kita tidak terus mengulang hal yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda. Mudah mudahan dengan tips yang saya teruskan dari Bruce Price, akan lebih banyak resolusi di tahun 2014 yang berhasil. I wish you well my friends. Happy New Year all. The real celebration is in being success and kind to one another. *gambar dari http://etcwallpaper.com/new-year-resolution-quotes/

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun