Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akibat Suka Mengobok Obok HP Pasangan...

4 Maret 2014   19:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 4611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Privacy needed!. Jaman sekarang bagi mereka yang mapan, privacy adalah sesuatu yang dibayar mahal. Villa dan hotel eksklusif di Bali yang menyediakan layanan Butler, dan personal Chef, memungkinkan mereka yang berduit bisa berlibur tanpa harus berinteraksi dengan dunia luar, namun segalanya bisa dipenuhi lewat layanan pribadi yang tentu saja tidak murah.

Bagaimana dengan privacy antara suami dan istri?. Di Indonesia khususnya,  dari yang selama ini menjadi pengamatan saya, rasanya begitu menikah, hampir tidak ada yang namanya privacy antara suami dan istri.  Hmm... malahan bicara soal privacy, sering menimbulkan aura curiga (apalagi bagi mereka yang pada dasarnya curigaan...!)

Banyak yang mengatakan kepada saya,  kalau tidak ada apa apanya, harusnya tidak keberatan dong HPnya diobok obok?.Justru itu... kalau tidak ada apa apanya ngapain ngobok ngobokin HP pasangan ? kurang kerjaan yah ? Kalau tidak percaya , ngapain menikah dengannya?.

Selalu saya jawab dengan tegas bahwa tidak ada seorangpun yang selama ini saya kenal, menjadi lebih setia dan berkomitmen dengan rumah tangganya, hanya karena suami atau istrinya sering mengobok obok HP pribadi. Yang ada justru menjadi lebih pintar dan lincah dalam hal berkelit maupun bersikap agar pasangannya tidak curiga. Tindakan yang seperti ini, maaf saja menurut saya adalah sifat kampungan yang tidak percaya diri dan penuh dengan prasangka jelek.

Untuk apa berkomitmen dengan orang yang tidak bisa kita percayai?. Jangan pernah melebarkan peran istri atau suami merangkap sebagai FBI atau intel khusus yang tugasnya setiap saat melacak keberadaan pasangan dan mencari tahu dengan siapa dia berinteraksi.

Maaf sekali lagi, biasanya yang selama ini saya temui, orang yang bawaannya selalu curiga dan berburuk sangka, justru adalah pelaku kejahatan yang dicurigai itu. Karena biasa nyolong, pencopet selau curiga dengan gerak gerik orang lain. Karena tukang selingkuh, makanya melihat pasangan ngobrol dengan lawan jenis, pikirannya sudah langsung berasumsi bahwa sedang terjadi hubungan terlarang.

Tadi pagi saya menerima curhatan seorang sahabat wanita yang ketahuan mengobok obok HP suaminya. Tentu saja suaminya marah besar. Hal ini sudah beberapa kali menjadi sumber bencana dalam rumah tangga mereka. Kali ini sepertinya sang suami sudah benar benar melewati ambang batas kesabaran terhadap tindakan istrinya yang dianggap semena mena dan tidak memiliki rasa percaya.

"Apa sih yang kamu cari ketika mengobok obok HP suami? Memangnya selama ini apa yang kamu temukan dalam HPnya yang telah meningkatkan kualitas hubungan suami istri kalian berdua?."

"Tidak ada sih.. tapi bukankah lebih baik mencegah kalau kalau terjadi hubungan antara dia dan teman kantornya. Suamiku ganteng, dan memiliki posisi tinggi di kantornya. Tahu sendirilah wanita wanita jaman sekarang. Suami orang juga tidak sungkan sungkan mereka embat."

Duh, yang merasa memiliki suami ganteng kok justru sikapnya melebihi orang kampung!.

Fenomena ini  sering terjadi, dan sudah merupakan bahan pembicaraan yang sering saya bahas. Meskipun terikat dalam pernikahan, seseorang tidak semerta merta kehilangan hak pribadi (privacy) dan milik pribadinya bisa dengan seenaknya diobok obok pasangan. Ini benar benar melecehkan harga diri dan wibawa sebagai manusia merdeka yang bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun