Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kesempurnaan Bubur dan Bibir Manado

26 Maret 2014   20:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:26 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan yang terpopuler se-Sulawesi Utara dan dapat dinikmati oleh semua kalangan (termasuk vegetarian), halal, dan menyehatkan, adalah bubur Manado atau dikenal dalam bahasa daerah sebagai "tinutuan".

Bubur Manado adalah  berbagai jenis sayur segar produk lokal, yang dicampurkan kedalam bahan dasar bubur beras yang dimasak bersama dengan labu kuning dan jagung yang telah sedikit dihancurkan.  Rasa manis alami yang dihasilkan oleh labu dan jagung manis, semakin menambah kelezatan sayuran segar yang dimasak sebentar (diaduk)  tanpa lama, sehingga warna hijau sayur masih terlihat berkilau dan tidak layu.

Dimakan dengan sambal ikan roa atau "bakasang", semakin menambah gurih dan membuat bibir bibir berdesis  keenakan dalam cita rasa lezat. Percayalah, seporsi tak pernah cukup...

Jumat minggu yang lalu, mumpung si sulung Russell masih diliburkan karena Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dan mahasiswa lainnya sedang menjalani masa "liburan darurat" akibat kekisruhan di kampus, maka rasanya tepat sekali untuk menikmati wisata kuliner pagi hari diantara alam indah dengan udara bersih menyegarkan.

Selain faktor keturunan, menurut hemat saya karena sering  mengkonsumsi sayuran segar dalam bentuk bubur Manado, membuat rata rata kulit orang Manado bersih, dan sehat.  Makanya kalau ingin kulit sehat dan bagus, perbanyak makan sayuran dan ikan segar, dan jangan melulu mengkonsumsi daging berlemak.

1395815152780800868
1395815152780800868

Bubur Manado terlezat bukan terletak di dalam kota Manado, tapi diluar kota, sekitar 30 menit dari Manado, dan berada di desa Tambala. Alasan yang paling utama mengapa penulis berani mengatakan ini adalah bubur Manado terenak di dunia, karena memang kesegaran sayurannya terjamin, kedai makannya terletak tepat diatas anak sungai yang airnya mengalir bersih dan beriak tanda tak dalam, disertai dengan kicauan burung dan desiran angin yang membuat daun kelapa melambai lambai.  Daun kemangi yang menambah harum dan cita rasa bubur Manado, bebas dipetik ditepi sungai yang airnya mengalir jernih.  Bumi nyiur melambai.... definisi yang sangat tepat ketika berada disini, menikmati bubur Manado  lezat, ditengah keindahan alam yang permai.

Seporsi bubur Manado tidak cukup untuk mengenyangkan perut karet penulis (jujur.com). Maka sebagai tambahan, kami berdua memesan lagi semangkuk Mie Cakalang dan tahu goreng.

Ada dua macam tahu yang digoreng dalam bentuk berbeda. Jenis pertama adalah tahu utuh yang fresh, dan jenis lainnya semacam kulit tahu yang garing (isinya sudah dikeluarkan). Kebetulan Russell menyukai jenis kedua yang memang renyah dan garing. Maka sepuluh tahu masuk dengan lancarnya menemani bubur Manado dan mie cakalang berdesak desakan dalam perut.

Setelah puas menikmati kuliner lokal ini dengan dabu dabu (sambal) yang segar dan pedesnya minta ampun, kami berdua masih bertekad untuk menutup pesta kuliner pagi hari dengan es serut tidak jauh dari lokasi kedai bubur Manado Tante Dei. Dinamakan Tante Dei karena yang punya sekaligus master Chef-nya adalah tante Dei yang cekatan dan ramah melayani pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun