Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

"Selingkuh" Ini Sungguh Membuatku Terharu

21 Juni 2014   13:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:55 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil menyodorkan segelas air mineral, aku bertanya," pacarmu itu tidak pernah tahu kamu hamil?."

"Kalau dia tahu, sangat mungkin keluarganya akan berantakan, dan bisa saja aku menuntut untuk dinikahinya, tapi itu juga tidak fair. Ini terjadi bukan karena keinginannya semata. Aku bukan anak kecil lagi. Aku tahu apa yang aku lakukan, dan entah kenapa pada saat itu semuanya terasa "benar"......

Singkatnya, temanku memutuskan untuk tetap melanjutkan kehamilannya, dan kakaknya yang memang hanya memiliki seorang putra, sangat ingin mengadopsi satu anak lagi.

"Ini fotonya. Sekarang sudah kelas tiga SMP," dia mengutak-atik BB-nya dan di layar bisa kulihat seorang remaja putri yang cantik, tersenyum lebar memakai kawat gigi.

"Ah, sudah besar..dan sangat cantik.. seperti ibunya," kataku tanpa sedikitpun niat basa basi. Putrinya memang cantik, dan temanku terlihat jauh lebih cantik dalam sekejap.

Sambil menatapku dengan pandangan yang sulit kulukiskan, sepertinya dia berterima kasih aku tidak menghakimi kisahnya, dia berbisik jenaka," khan bikinnya penuh cinta......"

Ya Tuhan, saat itu segala teoriku tentang cinta menguap entah kemana. Aku justru merasa bahwa pengalaman hidupnya ini sungguh sarat dengan cinta. Bahwa cinta bukan berarti sebuah perjalanan yang sempurna, tapi selalu tidak memiliki kapasitas untuk menyakiti hati orang lain yang tidak bersalah.

Rombongan sepupuku sepertinya sudah selesai berbelanja. Suaminya juga sudah selesai mencoba beberapa kemeja tradisional, dan berjalan kearah kami. Sambil berjabat tangan suaminya berkata," kapan kapan kalau ke Pekanbaru, kasih tahu kami. Dan tidak usah repot repot tinggal di hotel ya. Kami akan sangat senang menjadi tour guide buat Ellen dan keluarga." ujarnya sungguh sungguh.

Aku bersyukur temanku akhirnya menikah dengan pria baik yang mencintai dan menerimanya apa adanya. Ada ketenangan dan sikap melindungi yang terpancar dari suaminya yang membawa rasa damai.

Kami kemudian berpelukan hangat sebelum berpisah dan saling menukar nomor HP. Aku ingin sekali mengatakan bahwa dia seorang wanita cantik yang sangat hebat, tapi yang terucap justru, "Terima kasih ya sudah berbagi kisah denganku. Kamu mengajariku tentang cinta yang tidak mementingkan diri sendiri."

Entahlah... barangkali dalam formatnya yang paling sederhana tanpa embel embel ingin memiliki, cinta adalah sesuatu yang tidak memiliki kapasitas untuk merusak dan merampas kebahagiaan orang lain... Cinta selalu membaiki....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun