“Besok tolong di email aja ya revisi-nya” atau “Coba deh klik website-nya” atau “Wah udah terlanjur di-send sms-nya”Kebayang nggak sih, kira-kira belasan tahun lalu yang namanya email, website, sms, mungkin masih merupakan kata antah berantah yang bikin dahi kita berkerut. Masih banyak kata-kata, yang jika dulu itu diucapkan, merupakan kata aneh, sekarang malah jadi aneh jika kita sehari saja tidak bersentuhan dengan kata, benda, atau aktivitasnya.
Kini banyak kata-kata yang akhirnya mengalami perubahan pemakaian, bahkan perubahan arti. Dulu kita kenal kata 'klik' berhubungan dengan aktivitas motret-memotret. Sekarang lebih sering digunakan untuk memasuki situs di internet. Kata mouse kita tahu karena nonton film kartun Mickey Mouse, sekarang menjadi penting bagi yang bekerja dengan komputer desktop, jika si tikus itu rusak, bisa dibayangkan betapa nggak enaknya...
Jika mendengar kata 'mail' langsung terbayang buka inbox di depan komputer, dan memeriksa satu persatu pesan yang masuk. Apalagi kata 'email' yang dulu adalah merupakan lapisan pelindung gigi yang dapat mencegah kuman perusak gigi. Padahal kata 'mail' sejatinya berarti: surat, yang ditulis di kertas lalu dikirim lewat pos... tapi jika ada orang yang masih melakukan itu, keluar deh komentar: “Hareee geneee masih nulis surat...?”
Belakangan sejak naik-daunnya situs Bukumuka (Facebook), kata 'status' juga mengalami perubahan makna, padahal dulu kata tersebut dipakai untuk mempertanyakan seseorang apakah sudah berpasangan atau masih sendirian. Paling mutakhir dan langsung meluas penggunaannya adalah kata 'tweet' (bercicit) dan 'twitter' (berkicau) yang marak diindonesiakan jadi 'twit' yang dalam bahasa Inggris artinya 'mengganggu', barangkali untuk beberapa orang aktivitas ngetwit itu memang "mengganggu" pola hidupnya? Entahlah...
Hebat ya teknologi, selain mengubah pola hidup manusia, juga sekaligus mengubah arti bahkan pemakaian bahasa, malahan juga menciptakan bahasa baru. Kira-kira, apalagi ya.. yang akan berubah karena teknologi? (bw)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H