Mohon tunggu...
Benda Tumpul
Benda Tumpul Mohon Tunggu... -

Hidup itu cuma permainan dan bermain-main, tinggal kamu pilih, mau jadi pemain atau yang dimainkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puasa: Menahan Lapar atau Merasakan Lapar?

3 Juli 2014   16:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari kecil kita secara tidak langsung didoktrin oleh lingkungan,oleh yg ngaku-ngaku ustadz atau ulama bahwa puasa itu adalah konsep MENAHAN lapar dan haus serta menahan dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa secara sareat maupun hakekat. Karena konsep MENAHAN tersebut maka goalnya adalah Bebas/tidak ditahan,dan ketika datang waktu berbuka mereka melampiaskan segala rasa lapar dan dahaganya karena merasa seharian ditahan (dipenjara) dan waktu berbuka itu seperti waktunya mereka bebas dari penjara tersebut,segala jenis hidangan makanan dan minuman sebisa mungkin mereka siapkan,mereka sajikan seperti org yg sudah lama tdk makan,padahal cuma setengah hari mereka tidak makan dan minum.
Pemahaman tentang konsep puasa inilah yg selama ini tertanam dalam benak umat islam hampir diseluruh dunia..alangkah baiknya kalau kita mencoba men-dekontruksi cara berfikir kita mengenai konsep puasa tersebut. Bahwa sejatinya puasa itu bukan bekajar Menahan, tatapi belajar MERASAKAN lapar dan dahaga serta merasakan dunia ini ada didepan mereka tetapi haram bagi mereka untuk menyentuhnya. Dan goal dari proses MERASAKAN adalah MENIKMATI, barang siapa sudah sampai pada kondisi menikmati ini maka tercapailah tujuan sejati dari puasa trsebut. Orang yg sudah bisa menikmati rasa lapar tidak akan tergoda oleh makanan atau minuman atau sifat dunia yg lain,sehingga ketika Allah memberikan musibah atau cobaan kemiskinan atau ketidakmampuan secara dunia dia tidak akan goyah keimanannya kepada Allah,dia menikmati apapun yg Allah berikan kepada dia,rasa syukur terhadap apapun sudah mendarah daging dalam relung jiwanya karena puasanya berhasil dia jalankan dengan penuh kenikmatan. Dan orang yg berderajat Taqwa dihadapan allah adalah org yg ridlo dan menikmati segala kenyataan yg Allah berikan kepadanya.
Semoga puasa kita tergolong kedalam puasa yg penuh kenikmatan sehingga Allah pun Ridlo akan puasa kita..._/_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun