Mohon tunggu...
Benazir Raniwela
Benazir Raniwela Mohon Tunggu... mahasiswi -

Saya suka bertualang, suka musik dan suka Bali!!!! Kadang saya suka mencurahkan apa yang saya alami dan rasakan melalui tulisan. Disinilah saya ingin belajar dan mengasah kemampuan menulis Saya. Semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemikiran Bodoh di Tahun 2010

15 September 2010   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya dibuat bingung mengenai sikap masyarakat sekitar terhadap pembangunan Gereja HKBP, bacalah ini.

Tertulis disitu bahwa,

Salah seorang warga bernama Yudi dan istrinya menolak karena menilai, kegiatan HKBP itu dapat berpengaruh buruk kepada budaya agama mayoritas yang terbangun di kampung itu kelak, terutama untuk anak dan cucu mereka. Yudi mengaku khawatir jika anaknya yang kini masih balita kelak akan meniru ajaran HKBP. Menurutnya, hal ini jelas melenceng dari ajaran agama yang dia tanamkan bersama istri. Mereka bahkan bersiap pindah rumah jika akhirnya pembangunan gereja jadi dilaksanakan.

Jujur saja, setelah saya membacanya, saya emosi karena menurut saya TERLALU BODOH bila menilai adanya suatu ajaran agama lain (minoritas)  diluar agamanya sendiri (mayoritas) hadir di suatu lingkungan dengan agama mayoritas. Di tahun 2010, masih saja ada orang yang berpikir kolot dengan menilai bahwa agamanya adalah yang paling benar dan parahnya lagi menganggap agama lain adalah salah dan jelek.

Sebelum menilai, ada baiknya berkaca dulu terhadap diri sendiri. Agama hadir di dunia bukan untuk dijelek-jelekan atau dihina. Namun, untuk dibina, agar manusia saling menghargai satu sama lain walaupun berbeda-beda agamanya.

Masih banyak manusia di muka bumi ini yang mempunyai pola pikir sempit seperti Bapak Yudi, marilah buka mata, telinga, hati dan pikiran agar kita menilai segala sesuatunya bukan dari kulitnya. Berbagi dan berbaurlah pada siapapun, tak peduli agama, suku dan ras nya. Ketakutan akan pengaruh suatu nilai dari suatu agama tertentu adalah tergantung dari setiap individu memaknai apa yang hadir dihidupnya. Kasarnya, "kalo lo kuat iman dan ga kolot, lo ga akan terpengaruh kok".

Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat dan tanpa bermaksud menyinggung suatu agama tertentu.

God bless us everyone :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun