Mohon tunggu...
Benato Alviano
Benato Alviano Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Explore, Seek, and Preserve

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Harmoni Dua Sisi Pulau Dewata: Keindahan Alam dan Kemegahan Budaya

2 Desember 2024   23:41 Diperbarui: 3 Desember 2024   00:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Garuda Wishnu Kencana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ufuk timur yang semakin emas, hangatnya sinar matahari memanggil jiwa untuk menjelajah berpetualang dan menikmati keindahan alam di Pulau Dewata Bali. Pulau ini memang menyimpan banyak pantai yang indah nan asri. Akan tetapi terdapat pantai yang telah menjadi legenda bagi turis mancanegara, seperti pesona yang tak lekang oleh waktu dan cerita di setiap sudutnya. Di antara banyaknya atraksi, Pantai Kuta menampilkan nuansa yang eksotis dibandingkan dengan atraksi yang lainnya. Pada kesempatan kali ini, saya berkesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut bersama teman saya.

Menempuh perjalanan menggunakan bis, tujuan utama belum terlihat di depan mata. Mengunjungi pantai tersebut dengan kendaraan besar sepertinya tidak memungkinkan. Alhasil drop off  wisatawan dilakukan melalui parkiran yang telah disediakan oleh pusat oleh-oleh Krishna, yang berlokasi di Jl. Sunset Road, Badung. Menyambung perjalanan menggunakan shuttle semi terbuka, perjalan hanya memakan waktu yang singkat kurang lebih 15 menit.

Sesampainya di sana barang penting dan pakaian proper kami siapkan untuk melindungi badan dari teriknya matahari. Menyusuri pantai bersama dengan tujuan  Beachwalk Kuta yang hanya berjarak 800 meter, panas pantai tersebut terbayarkan dengan pemandangan dan nuansa yang indah di sepanjang jalannya. Banyaknya jasa bimbingan berselancar dengan orang lokal menarik wisatawan mancanegara untuk mencoba pengalaman tersebut. Saya pribadi tertarik untuk mencoba pengalaman tersebut, akan tetapi waktu yang tidak terlalu lama mencukupkan kami untuk sekedar berjalan menyusurinya saja. Beachwalk sendiri merupakan salah satu pusat perbelanjaan seperti mall, tetapi bangunan tersebut sangat unik karena semi terbuka. Saya pun tergiur dengan merk-merk yang diperjualbelikan di sana. 

Mengingat dana yang saya bawa, saya hanya membeli satu kaos sleveeless. Selebihnya, uang yang cukup hanya saya belikan penghilang dahaga. Waktu berjalan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan berjalan kaki menelusuri jalan atau gang yang terkenal sejak lama yaitu Jl. Popies. Jalan inilah yang menjadi jantung kegiatan wisatawan mancanegara saat mengunjungi Bali. Pub dan Bar bertebaran di berbagai penjuru sudut jalan, toko cinderamata dengan berbagai macam aksesorisnya, perlengkapan dan peralatan berselancar, jasa pembuatan tato, dan penginpan-penginapan seperti hostel, vila, losmen, dan guesthouse menghiasi jalanan tersebut dan ramainya wisatawan membuat suasana di jalan itu sangat hidup. Bayangan yang semakin menghilang akan sudut matahari, saya bersama teman memutuskan untuk berjalan menuju pemberhentian kendaraan shuttle yang akan mengantar kami menuju parkiran bis. Eksplorasi kamipun telah usai, saatnya melanjutkan ke destinasi berikutnya.

Destinasi berikutnya yang akan kami kunjungi merupakan salah satu ikon Pulau Bali. Patung dengan tinggi 121 meter, menjadikannya patung tertinggi ke empat setelah negara Myanmar dengan patung The Laykyun Sekkya Buddha. Garuda Wishnu Kencana atau GWK menjadi bangunan serta monumen yang berdiri tegak di bagian selatan Pulau Bali. Bangunan yang menjulang tinggi tersebut sebenarnya sudah terlihat dari kejauhan, bahkan saat kami berada di Beachwalk Kuta, tidak dipungkiri bahwa patung tersebut memang sangatlah megah dan besar bak pencakar langit. Kembali ke rombongan bus, kali ini kami diturunkan tepat di pintu masuk area GWK. Salah satu hal yang saya suka dari area wisata ini adalah alur pengunjung yang dibuat mengitari bangunan atau patung-patung lain yang ada di dalamnya. Saat memasuki gate masuk area yang pertama ditampilkan adalah Plaza Kura-kura, area ini menampilkan air mancur dan patung kura-kura di bagian bawah air terjurn kecil di sisi kanan area. Pengunjung juga harus berhati-hati dengan jalan yang tidak memiliki batasan dengan kolam yang ada di plaza ini.

Plaza selanjutnya adalah Plaza Wishnu. Membaca dari nama tersebut plaza ini menampilkan patung atau tepatnya bagian badan dan kepala tanpa lengan dari Dewa Wishnu. Patung tersebut direncanakan untuk untuk digabung dengan patung-patung yang tersebar di taman GWK. Akan tetapi rencana tersebut diubah sehingga ukuran diperkecil dengan tumpuan bangunan di bawah patung utama tersebut. Di plaza ini patung utama sudah terlihat secara terbuka tidak terhalang oleh apapun. Saat matahari mulai terbenam, GWK seakan berubah menjadi patung yang memancarkan suasana spritiual dan kultural akan pantulan cahaya keemasan matahari yang menyentuh permukaan tembaga patung tersebut  seakan Dewa Wisnu sendiri tengah memberkati pulau ini dengan kedamaian dan kesejahteraan.

Sebagai fotografer saya terpukau dengan patung tersebut. Dari setiap sudut yang saya lihat, patung tersebut menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Setiap area yang memiliki latar patung tersebut menjadi spot terbaru yang sangat disayangkan jika tidak diabadikan, menjadikannya latar yang sempurna bagi siapa saja yang ingin membawa sepotong kenangan khas dari Bali. Keagungan dan keindahan Garuda Wisnu Kencana adalah cerminan sempurna dari jiwa dan karakter Bali yaitu kuat, indah, dan penuh dengan spiritualitas. Tak lupa dengan patung lainnya yang memukau setiap mata yang memandangnya. Patung tersebut menggambarkan burung legendaris yang menjadi kendaraan Wishnu dalam ceritanya. Menjadi ikon visual, plaza ini menjadi tempat berbagai acara dengan tema kebudayaan seperti tari tradisional Bali sampai konser musik bertaraf internasional. Karena waktu yang diberikan cukup luang, saat matahari tenggelam, tebing yang bertepatan dengan Plaza Garuda ini memunculkan lampu yang berpendar memancarkan sinar dan aura yang menakjubkan serta memukau.

Kegiatan di dua tempat ini merupakan kombinasi yang pas antara keindahan alam serta suasana santai atau slow living dan menikmati keagungan patung Garuda Wishnu Kencana yang menjulang tinggi. Kenangan berwisata di Pulau Dewata yang memukau dan hangat akan selalu melekat pada ingatan, Menunggu babak baru setiap individu yang mengunjunginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun