Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Interview Session: Sinergi Bassist Yance Manusama di Album "Muara Rasa"

1 Oktober 2020   14:52 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:11 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri.Yance Manusama & Band Funk Section, saat itu bersama almarhum Glenn Fredly

Bass merupakan instrument pendukung dalam sebuah grup band. Tanpa kehadiran instrument bass, maka sebuah band dirasa kurang lengkap. Dalam dunia musik, keberadaan sebuah band datang silih berganti. Tapi tidak semua grup musik bisa bertahan. Ada yang bertahan, ada pula yang tidak. Ini juga berlaku bagi para personelnya. Dibutuhkan mental yang kuat dan passion yang besar, untuk bisa bertahan di industri musik tanah air. Apalagi memasuki rentang usia diatas sepuluh tahun, tentunya ini bukan waktu yang singkat dalam berkarya.

Yance Manusama salah seorang pemain bass senior di dunia musik Indonesia. Karena dedikasinya didunia musik, ia pernah diganjar penghargaan Lifetime Achievement di perhelatan Ubud Village Jazz Festival 2019 (UVJF 2019)-sebuah penghargaan bagi insan musik jazz yang terus eksis di usia yang terbilang senja, di Arma Museum and Resort, Ubud Bali.

Musik adalah Bahasa universal, yang menyatukan tiap manusia, dalam satu wadah kesenian. Warna kulit boleh berbeda. Kewarganegaraan bisa tidak sama. Namun musik meruntuhkan sekat kultural, yang melekat pada kita, membawa kita dalam alunan harmoni suara yang indah, pengalaman batin yang tak terlupakan.

Dokpri.Yance Manusama circa 1975, sewaktu di Medan bersama bandnya.Tampilan Yance ala band Rock kala itu, padahal genre bandnya adalah Jazz Rock-Soul Funk
Dokpri.Yance Manusama circa 1975, sewaktu di Medan bersama bandnya.Tampilan Yance ala band Rock kala itu, padahal genre bandnya adalah Jazz Rock-Soul Funk
Melalui permainan bassnya Yance mencoba menarik kita pada kesatuan musik jazz yang abstrak, namun memukau. Sesekali membangkitkan kembali memori kita, akan masa lalu. Yance, sendiri lahir di Bandung, 18 Desember 1955, di usianya yang terbilang senior, dirinya mencoba membuat karya musik, yang memperhatikan kaum muda. Yance menceritakan, kisahnya ketika membuat album Muara Rasa. "Album Muara Rasa merupakan gagasan dari istri saya-Otie Jamalus, yang juga merangkap sebagai executive produser", terang Yance. Awalnya Yance memang ingin membuat karya yang idealis-lebih ke arah jazz.

Namun sang istri memberinya saran, agar karyanya lebih bisa menjangkau kaum muda. "Albumnya nanti jangan ke arah jazz, biar disisa umur ini bisa lebih berbaur dengan genre musik dan komunitas yang lebih luas", ucap pria yang kerap disapa Om Yance ini. Berawal dari situlah Yance mencari produser muda yang bisa menerjemahkan konsepnya, sekaligus music directornya. Perburuan Yancepun membuahkan hasil, ia bertemu dengan Steve Ewok. "Akhirnya saya ketemu dengan music director yang masih muda, namanya Steve Ewok, dari situ kita kerja tiap hari".

Dalam menggarap album Muara Rasa, Yance melibatkan sejumlah musisi tanah air. "Yang gabung bantuin kerja untuk album Muara asa, lumayan banyak...ada murid-murid saya, dan juga musisi-musisi muda, seperti; Stevi Item, Agung Gimbal, Axel Andaviar (Cokelat), Rayendra Sunito, Marcko Stevano (Bara Suara). Penentuan pemain muda itu semua dari si produser dan music directornya, ya...sesuai dengan karakter lagu...".

Dokpri.Yance Manusama, Band Funk Section, bersama almarhum Glenn Fredly Muda
Dokpri.Yance Manusama, Band Funk Section, bersama almarhum Glenn Fredly Muda
Di akhir wawancara saya, Yance menyisipkan foto dan sedikit sejarah, yang membawa kita ke masa lalu, dia menunjukkan foto bersama bandnya di tahun 1975. "Ini foto tahun 1975, awal ngeband di Medan, tampilan nyamar (tampilan saya tersamar) sebagai rockers, tapi genrenya jazz rock-soul funk, saya belum sebagai basis, masih sebagai gitaris plus trombonis. Kalau yang ini (sambil menunjukkan foto berdirinya band Funk Section, disana terlihat fotonya bersama almarhum Glen Fredly, disebelahnya ini foto band Funk Section terbaru, saat mengisi event music", ucap Yance menutup pembicaraan malam itu.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun