Interview Session, Balawan YouTube Channel: A Musical Diary

Judul: Interview Session, Balawan Youtube Channel Sebuah Diary Musikal

(Indonesia)

Dalam musik kita bisa menemukan harmoni, dalam harmoni terdapat nada. Dimana nada itu membentuk sebuah lagu.

(English)

When it comes to music, we can simply found harmony, and there's always notes in these harmonies. These notes form a song.

(Indonesia)
Dunia Digital yang kita temui sekarang, memungkinkan kita untuk 'menengok' kedalam jendela dunia. Salah satu jendela dunia yang bisa kita tengok adalah milik Balawan. Gitaris yang terkenal dengan teknik tapping dengan double neck gitarnya. 

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk melakukan sesi interview dengan gitaris asal Bali ini. Permainan gitar Balawan yang unik ini telah merebut hati para penikmat gitar di kancah nasional, maupun internasional. 

Salah satu gitar double necknya bahkan terpajang di kafe Hard Rock Bali. Dirinya juga masuk dalam nominasi 100 Gitaris terbaik dunia versi majalah Rolling Stone. Ketika saya mengunjungi chanel Youtube Balawan kita bisa melihat Balawan sedang beraksi dalam Edenkoben Gitaren Festival Year 2000. "Yang saya mainkan adalah dua lagu tradisional Bali yang saya interpretasikan dalam gitar, satu Panjembrana, satu lagi Putri Cening Ayu".

(English)
The digital world we see today helps us to peek at the other side of the world. One of the amazing things we can found is Balawan's YouTube channel. Balawan is a renowned guitarist with his tapping technique on his double neck guitar. 

Some time ago, I had a chance to do an interview session with Balawan, a Balinese guitarist. His unique guitar-playing grabs guitar lovers' attention, nationally and internationally. 

Even one of his double neck guitars is installed in Hard Rock Cafe Bali. He is also included in the nomination of 100 World's Best Guitarist in Rolling Stone magazine. When I visited Balawan's YouTube channel, I witnessed him performing in Edenkoben Gitaren Festival Year 2000. "I played two Balinese traditional song that I interpret in guitar. They're Panjembrana and Putri Cening Ayu, " he explained.