Siapa dari kita yang tidak tahu tokoh komik Spiderman ? Sosok ini cukup familiar bagi kita publik awam. Tak terkecuali juga para pecinta komik dan film, karakter Spiderman sudah muncul dalam beberapa versi sejak kemunculannya pada film yang pertama. Dengan warna kostum biru-merah dan logo laba-laba yang khas ia siap sedia membantu orang yang dilanda kesulitan.Â
Bahkan peran utamanya ialah membasmi kejahatan, sampai-sampai ia mendapat julukan 'friendly neighbourhood spiderman'. Julukan ini semakin mengentalkan bahwa Spiderman merupakan tokoh komik yang diidolakan publik sebagai sosok superhero yang bersahabat, suka menolong dan rendah hati.
Pada dekade kemunculannya di layar lebar film Spiderman identik dengan film laga didunia nyata. Tapi kali ini film Spiderman-In To The Spiderverse amatlah berbeda. Nampakya Sony ingin berusaha menyenangkan penggemarnya secara lebih. Ketiga sutradaranya, yakni: Bob Persichetti sebagai sutradara bersama Phil Lord dan Christopher Miller seperti ingin membawa penonton kedimensi paralel dalam dunia Spiderverse.Â
Film Spiderman kali ini disuguhkan dalam bentuk animasi, dan sepertinya banyak elemen komik yang ditampilkan dalam film Spiderman kali ini. Hal yang paling menonjol adalah pada pembukaan film  ada logo telah disetujui oleh Federasi Komik Amerika (Has Been Approved By The American Comic Association), ini sangat menarik sekali.Â
Sebab ini adalah bukti kebasahan dari sebuah komik yang sudah lolos seleksi di Amerika. Sebelumnya dalam film Spiderman yang lain tidak pernah ada. Bisa dibilang ini seperti memadukan unsur komik dan film menjadi satu. Selanjutnya pada efek grainular (bintik-bintik merah yang biasanya ada dalam gambar komik) ditampilkan disini.Â
Font yang dipakai dalam dialog juga memakai font ala komik, dan lain dari biasanya. Sebuah lompatan inovasi yang cemerlang. Mengingat superhero Spiderman diperkenalkan ke publik melalui komik, dan bukan film. Jadi publik sudah lebih 'merasa dekat' dengan tokoh komiknya.
Dalam filmnya kali ini Spiderman yang diperankan Miles Morales mempunyai bakat sebagai seorang grafiti artis, tapi sayangnya tidak didukung oleh kedua orangtuanya. Maka ia lebih mendekatkan dirinya pada Aron pamannya. Suatu kali mereka pergi ke ruang kereta bawah tanah untuk membuat sebuah grafiti.Â
Tanpa disangka Miles digigit oleh laba-laba yang terkena radioaktif. Sejak saat itu petualangan Mikepun dimulai. Dirinyapun bertemu dengan portal bawah tanah yang menghubungkan ia dengan dunia paralel lain. Miles yang diceritakan adalah seorang anak berkulit hitam, berbeda dengan tokoh spiderman lainnya.Â
Di film ini Miles diminta oleh Spiderman Peter Parker untuk menggagalkan misi dari Kingpin untuk membuka portal kedunia lain. Kingpin  melakukan ini untuk menghidupkan kembali istri dan anaknya yang meninggal. Film berdurasi 116 menit ini menghadirkan karakter Spiderman dari dunia lain: Spider Gwen, Spiderman Noir, Spiderman Peter B Parker, Spiderman Ham, Spiderman Peni Parker. Melalui bimbingan Spiderman Peter B Parker, Miles berhasil menjadi Spiderman versi dirinya sendiri. Miles berhasil menjalankan tugas yang diberikan oleh Spiderman Peter Parker.
Bisa dikatakan film Spiderman-In to The Spiderverse merupakan angin segar, bagi dunia film animasi, dan bagi fans tokoh Spiderman sendiri. Bukan saja perpaduan antara komik dan dunia animasi yang ditampilkan, tapi juga peran Miles sebagai tokoh utamanya yang berkulit hitam, ini seperti sebuah kemunculan semangat baru untuk mengukuhkan tokoh kulit hitam, bahwa mereka juga bisa berperan sebagai superhero yang sama bagusnya dengan pemeran kulit putih. Buat kalian, film ini layak ditonton...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H