Siapa yang tidak kenal dengan boomerang ?, iya boomerang merupakan alat tradisional asal suku aborigin. suku aborigin merupakan suku asli dari asutralia, mereka memkaia boomerang untuk berburu. Cara memkai boomerang juga sederhana, cukup dilemparkan begitu saja, maka boomerang itu akan berbalik ke pelemparnya.Â
Setelah melewati rentang usia yang cukup jauh, boomerang sekarang dipakai sebagai alat olahraga, souvenir dan kesenangan. Peminatnya juga beragam mulai dari remaja-orang dewasa. Karena bomerang ini dapat berbalik ke pelemparnya, maka kita dituntut untuk berhati-hati, saat melemparnya, karena salah-salah malah justru akan mengenai kita sendiri, jika kita ceroboh dalam melemparnya.
Jika kalian sedang di asutralia dan memainkan boomerang, maka bisa jadi boomerang itu adalah buatan dari Endi Setiadi (38), pria asal Sukabumi. Pelaku UMKM ini mengaku kalau produknya ini bukan cuma diminati oleh warga Australia saja, tetapi juga dari negera lain; asia, timur tengah, india dan brasil. Untuk di asutralia sendiri ia bisa mengirimkan boomerang sebanyak 50-10 buah tiap bulannya.Â
Melalui brand Acun Boomerang ia juga menarik pembeli dari Jawa Barat dan Bali, malahan boomerang buatannya dipakai sebagai sarana olahraga, souvenir dan bermain. Boomerang buatannya dibanderol dengan harga mulai Rp 25.000,-Rp 35.000,-/ buah. Ini disesuaikan dengan bentuk, ukuran, bahan dan tingkat kesulitannya. Bahan yang digunakan untuk membuat boomerang umumnya terbuat dari kayu, triplek, karbon, fiber, dan spoon. Uniknya lagi boomerang buatannya tidak semuanya berbentuk V, bergantung dari pesanan konsumen.
Diakui Endi setiap hari ia mampu membuat boomerang sebanyak 10 buah, untuk ukuran kecil malah sampai 50 buah. Untuk pendapatan /bulannya ia bisa meraup omzet sebesar Rp 5.000.000,-. Ada yang mau pesan boomerang ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H