Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Namannya Sambreng: Kolektor Boombox

4 Oktober 2016   17:17 Diperbarui: 4 Oktober 2016   17:28 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembawaannya santai, tapi dari wajahnya terlihat bahwa sebenarnya ia  menyimpan banyak pengalaman. Saat ditemui, ia tengah memutar sebuah CD piringan hitam di turntable lawas miliknya. Boombox, merupakan bagian dari sejarah radio yang tak terlupakan. Bentuknya yang besar, dan bisa menimbulkan suara dentuman bass yang menggelegar, kemunculannya sendiripun menjadi tonggak sejarah bagi dunia musik diawali pada masa era tahun 80an. Bagi Mas sambreng dalam mengkoleksi boombox, ia juga menjelaskan filosofinya, yaitu;  "Kata 'boombox' sendiri, berasal dari kota Bronx, orang negro menyebutnya 'boom' sebagai ledakan, dan 'box' yang berarti kotak", ucap Mas Sambreng.


    Dimana kala itu banyak para rapper yang memakai boombox sebagai properti video musiknya. Karena pesona inilah, maka radio boombox sempat meledak dipasaran. Ukurannyapun beragam: mulai dari ukuran sedang, menengah, sampai dengan ukuran yang  sangat besar (jumbo). Banyaknya fitur dari radio boombox, membuat mata para penikmat audio mencarinya. Fitur yang dimiliki dari tiap radio boombox berbeda-beda, ada yang fiturnya sederhana dan ada pula yang fiturnya rumit. 


    Jika dulu radio boombox banyak dipakai untuk didengarkan suaranya, maka dewasa ini radio boombox dijadikan barang untuk dikoleksi. Sebutlah dia Mas Sambreng, orang yang mengkoleksi barang yang bernama boombox ini, memenuhi rumahnya dengan 35 buah boombox.  Dari sekian banyak jumlah boomboxnya, tersebutlah 20 buah boombox miliknya yang mati, dan 15 buah boomboxnya yang hidup. 

Pria kelahiran bantul ini mengaku mengkoleksi boombox, karena ia beranggapan bahwa para rapper terlihat sangat keren, ketika membawa boombox di bahu mereka. "Saya memilih boombox, karena dekat dengan genre musik yang saya sukai, yaitu; rap", ujarnya. Pria yang berprofesi sebagai karyawan di toko merchandise Jogja National Museum ini, mencoba mencari barang kesukaannya dipedagang, maupun penjual di pasar.


    Tape yang menjadi incarannya adalah boombox, tahun 70an dan tahun 80an. Selain itu ia juga Mas Sambreng, mengumpulkan kaset dengan artis rap sebagai kesenangannya. Merk dari boombox yang dimilikinnya juga bermacam-macam: JVC, Crown, Marshall dan banyak juga merk era 80an. Dalam era perpindahan ini (dari radio ke tape), ada juga tape yang menjadi satu dengan televisi. Dari sekian banyak koleksi boomboxnya, yang paling sulit didapat adalah; SHARP GF-777. 

"Bagi saya boombox yang sulit didapat itu seri SHARP GF-777 Special Edition, sebab ukurannya besar, memiliki 4 speaker, panjangnya bisa mencapai 4 meter, serta beratnya 25kg, itu untuk satu boombox, dimana didalamnya terdapat tape juga.  Seorang pemburu akan selalu bangga karena telah berhasil mendapatkan buruannya, sebab susah dicari sama juga dengan Mas Sambreng: "Yang paling tua, dan saya suka itu merk crown. Beratnya 25kg, sub DS-77, dan itu sulit dicari", jelasnya dengan kalem.


    Dalam merawat boombox kesayangannya, Mas Sambreng mengaku tidak kesulitan. "Perawatannya cenderung mudah, sering-sering saja diputar, diplay, kalau untuk boombox, saya sengaja mencarinya yang karet sebab tidak mudah putus", kata Mas Sambreng.  Hasrat Mas Sambreng begitu menggebu, ia tanpa ragu memburu boombox, sampai keluar kota, ternyata hasil kerja kerasnya tidak sia-sia, ia mendapatkan boombox bermerk kondang, antara lain yakni: Marshall. Bentuk yang indah memang memukau, dan membuat siapapun yang melihatnya jatuh cinta, termasuk Mas Sambreng. "Saya suka boombox, sebab bentuknya berbeda-beda, begitu juga soundnya, tapi saya suka terutama dari posisi tape radionnya yang berbeda-beda, karena seringnya juga berbeda-beda", jelasnya lagi.   


    Koleksi Mas Sambreng juga tidak brhenti pada boombox dan kaset rap saja, tetapi juga merambah pada turntable, ia sendiri punya tiga turntable: Gemini, Lemco dan Garat (turntable yang berasal dari Jerman). Benda mekanis ini, sebenarnya juga mempunyai fungsi lain: sebagai barang pelengkap atau untuk properti. "Sekarang boombox juga dipakai sebagai sarana untuk properti, pembuatan video klip", terangnya lagi. Dikatakan Mas Sambreng, dirinya saat memilih boombox, juga memperhatikan beberapa aspek, diantarannya: kenob boombox, dan piranti lainnya, ia tidak terpatok pada bagus atau jeleknya.

 "Dalam memilih dan mendapatkan boombox, jika dirasa boomboxnya dalam keadaan bagus, ya Alhamdulilah, tapi jika tidak juga tidak apa-apa, saya akan memperbaikinnya", jelasnya. Saat mengkoleksi boombox, Mas sambreng juga mempunyai pengalaman unik, dirinnya menemukan boombox tua yang mempunyai body tebal dan sudah terkubur tanah. "Waktu itu, seri boomboxnya SHARP GF-545", ujarnya. 


    Mas Sambreng sebagai mantan rapper yang kerap bersinggungan dengan dunia musik, khususnya rapper juga mempunyai niat yang mulia, ia ingin membuat perpustakaan khusus musik rap. Semoga niatnya ini tercapai dan segera terlaksana. Ada yang mau membantu ?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun