Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Hujan (1)

17 Oktober 2015   15:00 Diperbarui: 17 Oktober 2015   17:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

http://danzza.com/images/fd8/raindrops-falling-design-1.jpeg      

       Sayang, ketika hujan turun aku tahu bahwa hatimu sedang bersedih. Jangan kau untai cerita itu lagi, sebab yang ada hanyalah harapan ksong bagi masa depan kita berdua. Nihil. Tak ada. Simpan saja semua dongeng cerita kita bukan untukmu dan bukan untukku, tetapi untuk Sang Waktu. Karena Sang Waktulah yang mempertemukan kita berdua, karena Sang Waktu yang mengekalkan janji kita berdua, dibawah tarian hujan yang perkasa, diantara belantara rindu yang mendera. Satu hal yang sangat menyedihkan adalah kita tidak akan bertemu lagi di dunia, maupun di akhirat, karena kau serupa cahaya halus yang tak tercerap panca indera, mengalun lembut berdesir melewati benakku. Kau mengada tanpa nama, berjalan menyusuri beragam cerita....(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun