Mohon tunggu...
Benada Kitama Girsang
Benada Kitama Girsang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 ilmu komunikais

Artikel film

Selanjutnya

Tutup

Film

Artikel Review Film 17 Bom di Jakarta

15 September 2024   12:25 Diperbarui: 15 September 2024   12:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film 17 Bom di Jakarta yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, yang diproduksi Visinema Pictures ini dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Ganindra Bimo, dan Lutesha menembus 1 juta penenonton. Film 13 Bom di Jakarta mengangkat kisah nyata serangan teror bom di Mall Alam Sutera pada 2015. Film ini pertama kali ditayangkan di bioskop pada 28 Desember 2023. Dalam 5 hari film 13 Bom di Jakarta sudah menembus 500.000 penonton. Para pemain juga mengadakan meet an greet dibeberapa mall sebagai bentuk tayangan perdana film 13 Bom di Jakarta.  Film ini merupakan film yang sangat menarik. Dari segi pengambilan gambar sangat realistis. Sempat diberitakan bahwa saat produksi film 13 Bom di Jakarta, senjata yang digunakan seperti  AK-47, AR-15, sampai senapan mesin "fifty-cal" atau lebih dikenal dengan M2 Browning sesuai dengan besar kalibernya. , senjata api seperti SIG MCX dan pistol Sig Sauer P226 berkaliber 9 mm yang dipakai oleh Karin (Putri Ayudya). Tapi senjata-senjata tersebut diisi peluru hampa yang memiliki suara yang realistis demi keamanan kru. 

Dari segi produksi filn 13 Bom di Jakaeta benar sangat maksimal. Efek yang digunakan tidak main-main sangat realistis. Sayangnya di film 13 bom di Jakarta terlalu banyak membahas indodax. Seakan - akan film ini merupakan cara indodax untuk berpromosi. Sebagai kaum awam juga ada beberapa bahasa yang kurang dimengerti seperti bahasan tentang crypto, Dll. Untuk keseluruhannya film 13 Bom di Jakarta sangat menarik. Sayangnya banyak anak muda yang kurang tertarik dengan film ini. Mungkin dikarenakan film ini kurang dalam proses marketing atau memang banyak anak muda yang tidak tertarik dengan film genre seperti film 13 Bom Dijakarta. Banyak pesan yang dapat diambil dari film 13 Bom di jakarta. Salah satunya ada tentang kemiskinan yang ada di indonesia. Kemiskinan merupakan masalah yang terus berlarut di Indonesia, seperti lingkaran setan yang tidak akan ada ujungnya. Pemerintah terkadang antara acuh dan tak acuh melihat kemiskinan yang ada di Indonesia. Pemberontakan yang dilakukan merupakan suatu pembelaan yang dilakukan agar pemerintah dapat lebih mendengar lagi suara mereka, tetapi tanpa disadari lagi pemberontakan tersebut malah memamkan banyak korban, seperti bom di kereta yang akhirnya membunuh banyak orang yang tidak tahu apa penyebabnya. Banyak orang yang harus kehilangan keluarganya akibat kejadian tersebut. Saat melakukan pembelaan kita tidak boleh membela dengan cara mengorbankan orang lain, apalagi orang yang tidak tahu dengan masalahnya. Lakukanlah pembelaan yang nasionalisme. Pembrlaan yang benar-benar membela, bukan menghancurkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun