Mohon tunggu...
Ben Sadhana
Ben Sadhana Mohon Tunggu... Pengecer Kata -

Penikmat malam yang selalu merindukan pagi IG : @ben_sadhana Twitter : @BenSadhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Landa

6 Agustus 2018   12:52 Diperbarui: 6 Agustus 2018   12:59 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sangat lahap Tuan dan Nyonya menikmati makan malamnya.

"Ada kabar apa di rumah hari ini, Yu?" Tanya majikan perempuanku Antonella, yang kini telah mengganti namanya menjadi Astuti.

"Tidak ada Ndoro Nyonya."

"Ok, bagus." Giliran pandangannya bergulir diarahkan ke putri semata wayangnya.

"Kinanthi, bagaimana dengan sekolahmu, apa semuanya lancar baik saja ?" Tanyanya dengan aksentuasi Bahasa Indonesia yang nyaris sempurna.

"Iya, Mam. Semuanya baik." Jawab Kinanthi, menoleh sekejab sebelum pandangannya kembali fokus ke layar televisi di hadapannya.

***

 "Terimakasih Yu." Kata Kinanthi menyambut tas sekolahnya dari tanganku.

  Aku baru akan menyalakan lagi sepeda motorku, ketika dari halaman sekolah kudengar beberapa anak melagukan anak Landa ... anak Landa ... anak Landa. Beberapa anak kulihat mengerubungi Kinanthi, mengejeknya. Kulihat Kinanthi terus berjalan dengan wajah tertunduknya -- sesekali langkahnya terhenti tersendat karena membentur anak-anak yang meledek menghalang di depannya. Kusaksikan hingga ia hilang ditelan ruang kelasnya. Kutinggalkan sekolahan dengan perasaan nelangsa.

Aku teringat keluargaku, dimana bapakku yang eks serdadu KNIL. Bapakku yang tidak seratus persen jiwanya untuk Indonesia, berbanding terbalik dengan orang tua Kinanthi yang sepenuh hati mencintai Indonesia, namun justeru anaknya yang belum bisa diterima baik oleh lingkungannya, oleh anak-anak sebangsanya sendiri.

"Maaf Non, saya tadi tidak bisa membela -- ndak boleh masuk oleh penjaga sekolahan." Kataku saat kami berjumpa lagi di depan sekolahan saat aku menjemputnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun